Terkait kasus anaknya, Jeremy Thomas meminta maaf pada kepolisian

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Terkait kasus anaknya, Jeremy Thomas meminta maaf pada kepolisian

ANTARA FOTO

"Tolong dibukakan pintu maaf saya yang selebar-lebarnya atas ketidaknyamanan, kelalaian, atas peristiwa yang mengganggu terjadinya proses kerja mereka yang sebenarnya niat mereka baik"

JAKARTA, Indonesia —Jumat, 21 Juli hari ini, aktor Jeremy Thomas menggelar konferensi pers terkait kasus dugaan penyalahgunaan psikotropika yang tengah menimpa putra sulungnya, Axel Matthew Thomas.

Jeremy Thomas tak lagi bicara soal pembelaan dan detail soal kasus Axel Matthew Thomas. Ia lebih fokus untuk meminta maaf, terutama pada pihak kepolisian. “Setelah saya pikirkan secara matang, secara dewasa, saya Jeremy Thomas sebagai kepala keluarga sebagai orang tua dari Axel, dan sebagai ayah yang lahir sebagai manusia biasa tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu saya ingin dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahpahaman atas missleading-nya yang menurut saya pemberitaan-pemberitaan yang sebelumnya, membuat ketegangan antara saya pribadi dengan institusi,” kata Jeremy membuka percakapan.

Jeremy memohon dibukakan pintu maaf oleh pihak kepolisian terkait kasus Axel yang kini sudah ditahan dan berstatus tersangka. “Kepada institusi Polri khususnya, khususnya Kapolda Metro Jaya. Kepada khususnya Kapolres Bandara Soetta dan segenap jajaran Sat Narkoba yang melakukan operasi atas ketidaknyamanan. Atas kelalaian, atas peristiwa yang mengganggu terjadinya proses kerja mereka yang sebenarnya niat mereka baik.”

Namun saat ditanyakan apakah ini pertanda Jeremy mencabut laporannya terhadap perlakuan yang diterima Axel pekan lalu saat diciduk, Jeremy tidak memberikan jawaban jelas. 

“Saya ingin menutup hal-hal, yang menurut saya sudah lewat. Saya ingin melihat ke depan. Saya ingin fokus terhadap Axel, dan tujuan permintaan maaf ini tidak lebih tidak kurang karena saya percaya, bapak-bapak (kepolisian) atau teman-teman di institusi tersebut seorang ayah yang sama dengan saya, seorang ayah yang punya putra seperti saya, jadi saya ingin empati saya ini juga bisa dirasakan oleh bapak-bapak tersebut, bagaimana kalau hal ini terjadi, saya percaya mereka akan memberikan solusi yang terbaik untuk membina putra saya Axel, menjadi pria dewasa yang lebih baik.” 

Jeremy pun tak bicara banyak soal permintaan penangguhan penahanan yang sempat mengemuka beberapa hari yang lalu sesaat setelah Axel ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya. 

“Kita akan berusaha sebaik mungkin supaya Axel bisa keluar dari masalah ini, hal teknisnya ini tentunya akan berjalan. Tapi yang ingin saya klarifikasi pada hari ini ya itu permintaan maaf saya secara tulus kepada institusi Polri,” ujar Jeremy.

Kini Jeremy dan keluarga hanya fokus untuk mendampingi Axel selama proses hukum berlangsung. Hari ini pun, kata Jeremy, ia sudah sempat membesuk Axel. “Saya mengantar makanan, saya bangkitkan jiwanya, saya isi sikap mentalnya saya ingatkan kepada dia berapa pentingnya kehidupan itu. berapa pentingnya yang rasanya pada saat ia terjebak dalam situasi yang salah, pergaulan yang salah.”

 

Trauma

Saat ini, menurut Jeremy, kondisi Axel masih mengalami trauma atas serangkaian peristiwa yang dialaminya sejak pekan lalu. Tapi apapun itu, Jeremy lagi-lagi meyakinkannya untuk menerima semua resiko. “Biarlah institusi yang bisa memberikan jawaban atau solusi terbaik kepada Axel.” 

“Saya datang ke sana (ke tahanan) bangun sikap mentalnya. Fisiknya mudah-mudahan sudah mulai membaik. Tapi yang penting membangun sikap mentalnya. Mengembalikan Axel dari kepingan-kepingan yang runtuh sehingga Axel bisa jadi putra yang lebih baik. Saya anggap ini sebagai cobaan bagi keluarga kami. Tapi saya lihat cobaan ini ada nilai positifnya.” 

Sementara itu, Ina Thomas, istri Jeremy mengaku masih terpukul atas kejadian ini. Ia menganggap yang dilalui Axel putranya adalah ujian bagi rumah tangganya secara keseluruhan. “Saya lihat dari sisi positifnya saya senang teman-teman Sat Narkoba membuka peta bahwa selama ini mungkin putra saya tersedot lingkungan pergaulan yang salah.”

BACA JUGA:

 

—Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!