Pemburu singa Cecil: Saya tidak melakukan kesalahan apapun

Agence France-Presse

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pemburu singa Cecil: Saya tidak melakukan kesalahan apapun

EPA

Pemburu singa Cecil merasa tak bersalah. Menurutnya, kasus ini hanya dibesar-besarkan oleh media sosial.

JOHANNESBURG, South Africa — Pemburu profesional asal Zimbabwe Theo Bronkhorst berkata pada Agence France-Presse pada Jumat, 31 Juli, bahwa ia tidak melakukan kesalahan apapun pada perburuan yang membunuh seekor singa bernama Cecil. 

Ia juga mengatakan bahwa ia terkejut saat menemukan bahwa binatang tersebut menggunakan alat pelacak.

“Saya tidak gagal dalam tugas saya. Saya diminta oleh seorang klien untuk berburu untuknya dan kami menembak seekor singa tua yang saya percaya sudah tidak produktif lagi untuk berkembang biak,” kata Bronkhorst dalam sebuah wawancara melalui telepon.

Klien Bronkhurst, seorang dokter gigi bernama Walter Palmer, kini sedang bersembunyi setelah dihujat publik dunia setelah ia menggunakan panah untuk menembak Cecil, seekor singa yang cukup populer di kalangan turis di Hwange National Park.

“Saya dan klien saya sama-sama kaget bahwa ia memakai pelacak karena kami sama sekali tidak melihatnya sebelum menembaknya. Kami merasa sangat sedih. Saya meninggalkan pelacak tersebut di lokasi umpan dan hal itu sangat ceroboh.”

Bronkhorst dibebaskan dengan jaminan oleh pengadilan Hwange pada Rabu, 29 Agustus, setelah dituntut dengan “kegagalan mencegah perburuan ilegal” saat ia memimpin ekspedisi tersebut awal Juli.

Bronkhorst akan diadili pada 5 Agustus. 

“Kami telah mendapat izin untuk perburuan dengan menggunakan panah. Kami juga telah mendapat izin atas singa tersebut dari pihak berwenang,” katanya. “Kami melakukan semuanya sesuai prosedur.”

Bronkhorst menambahkan, “Saya tidak melihat ada kemungkinan saya dipenjara sama sekali. Saya rasa ini hanya dibesar-besarkan oleh media sosial dan saya pikir ini adalah trik untuk melarang perburuan, khusunya perburuan singa, di Zimbabwe.” —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!