Haedar Nashir diprediksi bakal pimpin Muhammadiyah

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Haedar Nashir diprediksi bakal pimpin Muhammadiyah
Haedar dikenal sebagai ulama, pengurus aktif Muhammadiyah, sekaligus sosiolog.

JAKARTA, Indonesia—Selangkah lagi, ketua umum PP Muhammadiyah akan terpilih. Tepatnya pada malam ini, Kamis, 6 Agustus, satu dari 13 calon ketua PP Muhammadiyah akan dipilih berdasarkan musyawarah mufakat.  

Siapa saja 13 calon ketua tersebut? Ini daftar dan perolehan suaranya: 

  1. Haedar Nashir (1.947 suara)
  2. Yunahar Ilyas (1.928 suara)
  3. A. Dahlan Rais (1.827 suara)
  4. M Buysro Muqoddas (1.811 suara)
  5. Abdul Mu’ti (1.802 suara)
  6. Anwar Abbas (1.436 suara) 
  7. Muhajir Effendy (1.279 suara) 
  8. Syafiq A Mughni (1.198 suara) 
  9. Dadang Kahmad (1.146 suara) 
  10. Suyatno (1.096 suara) 
  11. Agung Danarto (1.051 suara) 
  12. M Goodwill Zubir (1.049 suara) 
  13. Hajriyanto Y Thohari (968 suara)

Lalu siapa yang akan terpilih?

Menurut Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar, 13 calon ketua umum tersebut memiliki kualitas yang sama.  

“Tapi biasanya calon ketua umum dengan suara terbanyak yang akan terpilih,” kata Dahnil pada Rappler. 

Namun itu tidak bisa menjadi patokan. Pada 1938, muktamar Muhammadiyah yang diselenggarakan di Ujungpandang  — sekarang bernama Makassar — tersebut meloloskan Abdul Rozak Fachruddin sebagai ketua umum, meski dia tidak memperoleh suara terbanyak. 

“Jadi AR Fachruddin menjadi ketua karena Buya Hamka sebagai peraih suara terbanyak tidak bersedia, dia merasa tidak pantas,” katanya. 

Dalam pemilihan kali ini, Dahnil memprediksi Haedar Nashir yang akan jadi ketua umum. 

Haedar Nashir, ulama dan sosiolog 

Haedar tak hanya menamatkan program sarjananya, tapi juga S-2 dan S-3 di jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada.

Pria kelahiran Bandung, 14 Juli 1963, ini bekerja sebagai dosen. Ia juga seorang penulis. Haedar menerbitkan bukunya berjudul “Muhammadiyah Gerakan Pembaruan” pada 2010.

Tulisannya ini tak lepas dari aktivitasnya sehari-sehari sebagai Ketua PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah periode 1983-1986. Haedar selanjutnya didaulat sebagai Ketua Departemen Kader PP Muhammadiyah periode 1985-1990.

Dalam sebuah wawancara, Haedar pernah mengungkapkan opininya terkait permasalahan umat beragama di Indonesia saat ini. Ia mengatakan masyarakat Indonesia membutuhkan kehadiran agama, namun bukan yang serba fikih. 

“Tapi, agama yang berdimensi ihsan. Jadi, perspektif ihsan inilah yang perlu dihidupkan oleh agama di dalam masa modern seperti ini,” katanya—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!