Philippine basketball

Pilkada 2015: Keluarga tersangkut korupsi, Airin masih bisa menang

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pilkada 2015: Keluarga tersangkut korupsi, Airin masih bisa menang
Kalau kamu sendiri, bagaimana pendapatmu?

JAKARTA, Indonesia — Kendati terganjal kasus korupsi yang menjerat suami dan kakak iparnya,  peluang Wali Kota petahana Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany untuk kembali berkuasa dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangsel 2015 diprediksi masih besar.

Alasannya? Pemilih Indonesia belum cukup rasional! 

“Pemilih kita itu sedang bertransformasi dari pemilih irasional menjadi rasional. Proses transformasi itu belum selesai. Lalu meskipun sudah ada perbaikan sistem politik, belum menyentuh level yang substansial,” kata pengamat Poltracking Institute Agung Baskoro, Kamis, 6 Agustus. 

Dalam situasi ini menurut Agung, calon kepala daerah dapat memainkan aspek emosional pemilih guna memperoleh simpati dan menaikkan tingkat keterpilihan, tak harus bermodal rekam jejak yang baik. 

Airin adalah adik ipar terpidana korupsi mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Pengadilan memutus Atut bersalah karena menyuap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, terkait Pilkada Lebak.

Atut mengutus adiknya, Tubagus Chaeri Wardana, atau Wawan, yang adalah suami dari Airin, untuk menemui Akil. Selain kasus pilkada, Wawan diduga terlibat korupsi pengadaan alat kesehatan. 

Jatuh hati karena berpersepsi Airin hanya korban 

Kembali ke Airin, pengamat Charta Politika Yunarto Wijaya sepakat dengan analisis Agung.

“Airin bisa saja kemudian dipersepsikan sebagai korban dalam kasus ini, apalagi ada kisah Wawan dengan perempuan-perempuannya. Itu bisa menjadi narasi tersendiri,” ujarnya.

Setelah Wawan ditetapkan sebagai tersangka, KPK memeriksa beberapa artis terkait dengan pemberian Wawan pada mereka, seperti Jennifer Dunn, Rebecca Reijman dan Catherine Wilson. Menurut KPK, Wawan memberikan mobil pada Jennifer dan Rebecca.


Kisah korupsi Wawan dan wanita di sekitarnya ini menurut Yunarto dapat mempengaruhi sisi emosional pemilih di Tangsel dan membuat mereka memandang bahwa Airin hanya korban keserakahan sang suami.

Airin memang hingga kini belum terjerat kasus korupsi apapun. Ia baru berstatus sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan.

Agung mengatakan fakta bahwa warga Tangerang Selatan adalah masyarakat urban yang memiliki akses informasi yang baik, tidak serta-merta mengubah situasi. “Apakah akan berpengaruh antara kota dan desa, ya berpengaruh tapi tetap mungkin akan ada anomali-anomali,” kata Agung.

Pandangan masyarakat terbelah

Di kalangan masyarakat Tangsel terdapat pandangan yang beragam tentang majunya Airin di tengah kasus korupsi Wawan dan Atut. 

Sejarahwan yang juga warga Tangsel Bonnie Triyana misalnya menilai bahwa hal tersebut merupakan alasan yang cukup kuat untuk tak memilih Airin.

 


 

Namun rupanya, cukup banyak pula warga Tangsel yang sesuai dengan analisis Yunarto, malah menjadi simpati.

Survei Indonesia Bebas Korupsi (INBEK) yang diluncurkan awal Mei 2015 mengungkap hal ini. Survei lain dari Lembaga Survei Kebijakan Publik (LSKP) yang dirilis pada April juga menunjukkan bahwa tingkat popularitas dan keterpilihan Airin masih tinggi meski kasus Wawan dan Ratu Atut ramai diperbincangkan masyarakat.

Kalau kamu sendiri, bagaimana pendapatmu?

Baca juga: Pilkada Tangsel 2015: Wilayah belum bertuan, penuh potensi kejutan

Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!