5 tips triathlon terbaik dari pemula untuk pemula

Natashya Gutierrez

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 tips triathlon terbaik dari pemula untuk pemula
Pikiran punya kekuatan luar biasa dan tak peduli latihan apapun yang kamu lakukan, ketika pikiran menyerah maka kekuatan otot yang ada di setiap bagian tubuhmu tak akan berarti.

SINGAPURA – Menyelesaikan triathlon adalah salah satu keinginan lama saya sejak bertahun-tahun lamanya.

Sewaktu remaja, saya adalah seorang perenang yang kompetitif dan bisa menghabiskan waktu berjam-jam di dalam air. Namun ada sesuatu tentang kombinasi dari berenang, bersepeda, dan berlari yang menarik bagi saya — atau lebih tepatnya, menantang saya.

Saya akhirnya mendaftar untuk triathlon jarak pendek pertama saya seumur hidup, 7 minggu sebelum Hari-H. Saya terinspirasi setelah menonton acara reality show yang menceritakan bagaimana seorang perempuan kelebihan berat badan berlatih selama 6 bulan untuk menyelesaikan triathlon dengan jarak standar.

Saya begitu terdorong malam itu, dan mungkin terlalu percaya diri, menganggap bahwa karena saya berolahraga secara teratur dan tidak kelebihan berat badan, saya akan mampu menyelesaikan triathlon pertama saya dalam kurang dari dua bulan!

Jadi saya mendaftar di pada saat itu, membayar biayanya, dan langsung pulang untuk tidur. Saya melakukan ini dengan sadar, tentunya tidak dalam keadaan mabuk.

Tapi kemudian saya bangun dengan sakit kepala keesokan paginya.

Kamu tahu, seperti malam ketika kamu terbangun dengan setengah sadar dan sama sekali tidak yakin tentang apa yang telah kamu lakukan dan kenapa, di malam sebelumnya? Ketika saya bangun, saya sadar telah berkomitmen menyelesaikan triathlon malam sebelumnya tanpa memiliki sebuah sepeda, tanpa memiliki rencana latihan, dan tidak pernah berenang di perairan terbuka sama sekali.

Tapi ternyata, inilah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya.

Adalah proses pendaftaran itu yang mengawali segalanya. Di Internet, rekomendasi waktu latihan untuk jarak pendek adalah 3 bulan. Saya punya 7 minggu. Mendaftarkan diri saat itu juga memaksa saya untuk mewujudkannya, untuk mendapatkan semua yang saya butuhkan, kemudian melakukannya!

Saya akhirnya menyelesaikan triathlon pertama saya pada 25 Juli di Singapore International Triathlon, tapi percayalah, saya tak mau mengingat balapannya dan menulis tentang rasa sakitnya!

Ini adalah daftar tips yang saya peroleh dan membuat saya begitu menikmati balapan dan seluruh pengalamannya — begitu menikmati sampai-sampai saya mempertimbangkan untuk melakukannya lagi, dengan jarak yang lebih panjang.

1. Latihan adalah segalanya

Saya membaca ini di setiap buku, blog, dan artikel yang saya baca tentang triathlon, jadi saya harus memasukkannya di sini sekarang, di awal, karena ini sangat benar: Latihan adalah segalanya.

Meski saya hanya punya waktu 7 minggu, bukan berarti saya merekomendasikan mendaftar untuk triathlon kurang dari tiga bulan sebelumnya.

Meskipun masa pendaftaran bisa jadi faktor dorongan, tapi melakukannya secara mendadak mengandung risiko, dan meskipun saya tidak memulai semuanya dari nol terkait level kebugaran, saya ingat ketika seminggu menjelang balapan, saya berpikir betapa inginnya saya memiliki waktu lebih untuk berlatih.

Saya sudah melakukan semua latihan dari rencana latihan yang saya dapatkan di Internet, tapi saya yakin bahkan hingga hari ini bahwa performa saya akan lebih baik jika saya memiliki waktu untuk berlatih lebih lama.

BERLATIH LAYAKNYA HARI BALAPAN. Selama berlatih, cobalah berlatih layaknya Anda sedang balapan. Foto oleh Trixie Canivel

Tapi ini bukan hanya tentang menyelesaikan latihan, ini tentang bagaimana berlatih untuk mereplikasi balapannya sendiri.

Salah satu tips terbaik yang saya dapatkan adalah untuk melakukan “penyesuaian iklim”. Salah satu teman atlet saya meminta saya melihat jadwal balapan, dan ketika kami tahu bahwa balapan akan dimulai pukul 09:30 pagi — jauh lebih awal dari perkiraan saya — dia membuat saya melewatkan latihan pagi dan sore saya ketika udara sedang sejuk, membuat saya harus berlatih antara pukul 10 pagi sampai 3 sore, ketika matahari sedang panas-panasnya.

Saya sangat jengkel ketika saya lari untuk pertama kali di siang hari dan mengalami tanda-tanda heat stroke dalam prosesnya — tapi begitu menghadapi matahari yang bersinar sangat terang di hari balapan, saya merasa percaya diri karena pernah berlatih dalam situasi yang sama. 

Kalian bisa membeli sepatu lari yang cocok dan lebih mudah dengan menggunakan kupon Tokopedia di sini.

Saya menyelesaikan balapan di bawah waktu yang saya targetkan dan berada di antara 50% peringkat teratas bersama sejumlah atlet elit, jadi saya sangat gembira dengan hasilnya.

Berlatih sendiri untuk triathlon pertama saya adalah sebuah tantangan. Tapi dedikasi itu juga berarti sama dengan pengorbanan yang sangat banyak, seperti bangun pagi-pagi selama liburan di Vietnam hanya untuk berlari, meninggalkan alkohol, dan pergi ke pusat kebugaran pada pukul 10 malam setelah hari yang sangat panjang.

Kadang terasa tidak menyenangkan, tapi mengetahui bahwa saya tak melewatkan satupun hari latihan membantu saya secara psikologis di hari balapan. Saya memilih rencana latihan, mematuhinya, dan percaya bahwa itu akan membawa saya ke garis finis. Dan memang benar.

2. Berenang di perairan terbuka paling tidak sekali

Sekitar 1,5 minggu sebelum balapan saya, bibi saya, seorang atlet triathlon musiman yang tinggal di Texas memberitahu saya di Facebook, “Ada video di YouTube yang menunjukkan seorang perenang ditumbuk oleh sekelompok orang menggunakan swim noodles — begitulah rasanya berenang, bukan seperti memiliki jalurmu sendiri di kolam renang”.

Dan dia benar. Kemampuan terbaik saya adalah berenang, tapi bahkan di hari balapan saya ingat bagaimana saya masih terkejut dengan tamparan dan benturan dengan peserta lain. Dia berkata kepada saya, “Karena kamu adalah seorang perenang, tetaplah ada di depan atau menepi ke samping untuk menghindari mereka yang panik di dalam air”.

Dan tips ini berhasil meskipun ada cukup banyak bekas tangan di bokong, punggung, dan wajah saya. Seorang rekan perenang bahkan wajahnya hanya berada satu inci di depan wajah saya, setiap saat saya mengambil nafas.

BERENANG DI LAUT. Pastikan kamu berlatih berenang di laut setidaknya satu kali selama masa latihan. Foto oleh Trixie Canivel

Belum lagi ubur-uburnya. Saya berhasil melewati latihan tanpa cidera, tapi setelah balapan, lengan saya penuh dengan sengat ubur-ubur. Ada ubur-ubur yang muncul saat kami sedang berlomba dan saya mengatakan ini bukan untuk mematahkan semangatmu, tapi untuk membuktikan bahwa berenang di perairan terbuka sama sekali berbeda dengan berenang di kolam renang.

Jadi, jika bisa, sangat penting untuk paling tidak berenang sekali di perairan terbuka, dan idealnya bersama sekelompok orang agar kamu benar-benar bisa mengetahui kekacauannya! 

3. Dapatkan sepeda yang sesuai ukuranmu

Untuk jarak pendek, kamu tidak memerlukan sepeda balap yang mewah dan mahal. Sebuah road bike atau mountain bike sudah cukup untuk jarak yang hanya 18 km — yang penting sepedanya cocok dengan tinggi badanmu, tidak terlalu besar atau kecil. Ini sangat penting.

Saya cukup beruntung bisa berlatih dan berlomba dengan Orbea Aqua, sebuah sepeda fenomenal yang membuat saya ingin mengendarainya — tapi sekali lagi, apapun merek sepedanya, sepeda ini sempurna karena cocok dengan tinggi badan saya.

PERIKSA SEPEDAMU. Periksa dulu sepedamu sebelum balapan. Foto oleh Joyce Lin

Satu lagi hal penting terkait sepeda: Periksa dulu sebelum balapan. Pastikan rem, gigi, dan roda sepedamu ada dalam kondisi prima. Kondisi sepeda yang 100% tidak hanya akan membuatmu bisa berkendara dengan lebih lancar, itu juga akan membantumu secara mental. Saya tidak pernah memiliki pelatih sepeda dan hanya tahu tentang bagaimana mengendarai sepeda, tapi saya mendapatkan semua bantuan yang saya perlukan dari sebuah toko sepeda.

Teman-teman di Soon Watt & Co di Singapura mencarikan sepeda yang cocok untuk saya, memastikannya tidak terlalu besar dan terasa nyaman. Mereka memberikan saya tips mengendarai sepeda dan bahkan memasangkan pedal pada sepeda saya yang akan membantu saya menghemat energi selagi mengendarainya. Bantuan mereka cukup untuk membawa saya ke garis finis.

Catatan untuk mencari toko sepeda: kalau bisa, temukan yang spesialisasinya memang pada jenis sepedamu. Soon Watt & Co misalnya, memang pakar untuk Orbea. Karena mereka mengetahui tipe sepeda saya dengan sangat baik, saat saya menelepon mereka dengan panik sehari sebelum balapan karena mendengar suara di sepeda saya, mereka memberitahu bahwa itu hanyalah debu dan merupakan sesuatu yang normal, saya tidak perlu membawa sepeda saya ke toko mereka. Mereka tidak hanya berhasil menenangkan saya dan menghindarkan saya dari satu perjalanan di waktu yang sangat dekat dengan hari balapan, mereka juga ternyata benar.

SEPEDA YANG SESUAI. Datangilah toko sepeda dan pastikan sepedamu tak terlalu besar atau terlalu kecil untuk dirimu. Foto oleh Natashya Gutierrez

4. ‘Build Up’

Saya mendapatkan tips ini beberapa kali dari atlet yang berbeda. Mereka mengatakannya dengan cara yang berbeda-beda tapi pada intinya, bangun kecepatanmu sepanjang balapan, jadi kamu tidak akan mengalami burn out, atau kelelahan, di hari balapan. Bernafaslah dengan cermat saat berenang, lakukan lebih banyak penguapan selama bersepeda, dan berikan semua yang kamu punya saat berlari.

Teman atlet triathlon saya yang lain berkata: “Untuk setiap sesi, mulailah lebih lambat dari kecepatan yang kamu rasa bisa kamu capai” Dan dari bibi saya, “Belajarlah untuk berlari dengan pelan selama beberapa menit, lalu mulai berlari lebih kencang setelah itu” 

Antusiasme dan adrenalin di garis mulai bisa membuatmu memulai lebih cepat dari perkiraanmu. Tapi sangat penting untuk menyimpannya untuk bagian akhir balapan. Ketakutan saya adalah saya terlalu cepat saat berenang dan bersepeda sehingga terpaksa berjalan saat sesi lari.

Syukurlah itu tidak terjadi, sebagian besar karena saya sepenuhnya sadar dengan kecepatan saya, terima kasih untuk tips ini yang terus menerus saya dapatkan  — dan saat ini sedang saya bagikan.

5. Semua ada di pikiranmu

BERMAIN PIKIRAN. Ketika tubuhmu merasakan sakit, ingat bahwa rasa sakit itu hanya ada di pikiranmu. Pikiranmu lah yang akan membawamu ke garis finish. Foto oleh Joyce Lin

Saya menggunakan frase “secara psikologis” dan “secara mental” beberapa kali, tapi mungkin salah satu pengingat terbaik, jika bukan yang paling baik yang saya dapatkan adalah bahwa pada akhirnya, cuma ada kamu dan suara dalam kepalamu di hari balapan.

Sama pentingnya dengan latihan fisik, saya belajar bahwa mempersiapkan diri secara mental juga sangat penting. Menyadari bahwa ini akan sakit dan tidak berjalan dengan mudah. Bertemanlah dengan rasa sakit.

Begitu saya mulai berlari di jalan, saya sadar ini akan menjadi salah satu aktivitas lari tersulit yang pernah saya lakukan. Kaki saya terasa seperti batu dan paru-paru saya “marah” pada saya, rasanya seperti tubuh saya akan meledak. Tapi di akhir balapan itu, saya mampu bertahan dengan berbicara kepada diri saya sendiri.

Saya cukup yakin saya berargumen dengan diri saya sendiri sepanjang balapan. Ada suara dalam kepala saya berkata bahwa saya harus berhenti berlari dan mulai berjalan karena rasanya akan sangat enak! Sementara suara lain berkata bahwa jika saya mulai berjalan, saya akan menyesali keputusan itu jauh lebih lama dari lamanya rasa sakit akan bertahan.

Pikiran punya kekuatan luar biasa dan tak peduli latihan apapun yang kamu lakukan, ketika pikiran menyerah maka kekuatan otot yang ada di setiap bagian tubuhmu tak akan berarti. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!
Face, Happy, Head

author

Natashya Gutierrez

Natashya is President of Rappler. Among the pioneers of Rappler, she is an award-winning multimedia journalist and was also former editor-in-chief of Vice News Asia-Pacific. Gutierrez was named one of the World Economic Forum’s Young Global Leaders for 2023.