Philippine basketball

10 pesan di pidato kenegaraan Presiden Jokowi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

10 pesan di pidato kenegaraan Presiden Jokowi
Salah satunya, pemerintah janji untuk memelihara perdamaian di Papua dengan memberikan perhatian lebih.

JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo baru saja memberikan pidato kenegaraannya dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-70.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pidato ini bukan sekedar tulisan di atas kertas. Tapi ada pesan-pesan terbaru yang diselipkan mengenai klaim pemerintah terhadap pertumbuhan, kemajuan yang telah dicapai, hingga janji-janji 5 tahun ke depan. 

Lalu apa saja pesan tersembunyi yang diselipkan di pidato Presiden Jokowi hari ini, Jumat, 14 Agustus, di gedung DPR/MPR, Jakarta? 

  1. Pemerintah klaim sudah miliki 2 juta guru untuk 300 ribu sekolah. “Saat ini, kita telah memiliki hampir 300 ribu sekolah, lebih dari dua juta guru, dan hampir 40 juta siswa, tidak termasuk Taman Kanak-Kanak yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.” 
  2. Indeks Demokrasi Indonesia membaik. “Dibandingkan dengan tahun 2013, indeks demokrasi kita naik dari 63,72 menjadi 73,04 pada tahun 2015. Baca ulasannya di sini.
  3. Produk Domestik Bruto bertambah Rp 10 triliun. “Dalam 15 tahun terakhir, Indonesia juga  mengalami  lonjakan Produk Domestik Bruto, dari sekitar 1.000 triliun rupiah, menjadi sekitar 10 ribu triliun rupiah dan menjadi kekuatan ke-16 ekonomi dunia.” Dalam bidang ekonomi, produk domestik bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional. 
  4. Produksi Bahan Bakar Minyak defisit. “Produksi BBM masih defisit sekitar 600 ribu barel per hari.” Menurut Kementerian Sumber Daya Alam dan Energi, defisit disebabkan kemampuan produksi kilang di dalam negeri jauh di bawah kebutuhan bahan bakar minyak secara nasional. Untuk itu, perlu ada tambahan pembangunan dua kilang baru.
  5. Fenomena kekerasan terhadap anak meningkat. Selain itu, kita juga belum mentas dari kemiskinan dan kesenjangan sosial, baik antar kelompok masyarakat maupun antar wilayah. Gini ratio tahun ini masih di atas 0,4. Yang memperihatinkan fenomena kekerasan terhadap anak diduga juga meningkat.” Pernyataan presiden ini dikuatkan dengan temuan studi yang dilakukan UNICEF. Baca laporan lengkapnya di sini. 
  6. Rakyat jangan boros BBM. Menurut presiden, langkah awal yang ditempuh pemerintah adalah mengalihkan subsidi BBM ke sektor-sektor produktif dan jaring pengaman sosial. Selain itu juga menata jalur pengadaan dan distribusi BBM. “Kita harus meninggalkan perilaku konsumtif menjadi produktif.” Menurut presiden, pada 2014, sekitar Rp 240 triliun subsidi BBM hanya dibakar di jalan-jalan atau dinikmati oleh jutaan mobil pribadi, bukan dinikmati oleh masyarakat yang tinggal di gunung-gunung, di pesisir-pesisir, di pulau-pulau terpencil, atau mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan.
  7. Dukung perdamaian di Palestina. “Indonesia juga terus mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan dan kedzaliman serta menyerukan agar saudara-saudara muslim di Timur Tengah meletakkan senjata dan berdamai demi kepentingan ukhuwah Islamiyah.”
  8. Pro pemberantasan korupsi. Kata presiden, pemerintah juga telah membentuk Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang terdiri dari para tokoh masyarakat yang kredibel, independen, dan berintegritas. “Semoga terpilih pimpinan KPK yang amanah, yang dapat membawa lembaga anti-rasuah itu bekerja efektif, dan dapat bekerjasama dengan penegak hukum lainnya, membersihkan jubah Republik yang dikotori oleh korupsi.” 
  9. Memelihara perdamaian di Papua dengan berikan perhatian lebih. “Kerusuhan seperti kasus Tolikara, seharusnya tidak terjadi lagi di masa depan,” kata presiden. Pemerintah juga memberikan akses bagi wartawan asing untuk masuk dan meliput di Papua.
  10. Menuntaskan kasus Hak Asasi Manusia. “Saat ini Pemerintah sedang berusaha mencari jalan keluar paling bijaksana dan mulia untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di Tanah Air.”—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!