Atribut PKI di karnaval Pamekasan, 11 orang diperiksa polisi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

“Kegiatan ini dimaksud sebagai sarana pendidikan kepada masyarakat akan bahaya laten PKI.” (Bupati Pamekasan)




JAKARTA, Indonesia — Polres Pamekasan memerika 11 orang yang diduga terlibat menampilkan atribut dan logo Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam karnaval kemerdekaan yang diselenggarakan Sabtu, 15 Agustus. 

“Kesebelas orang yang kami periksa itu semuanya berstatus sebagai saksi,” kata Kapolres Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha seperti dikutip Antara, Minggu, 16 Agustus. 

“Kesebelas orang yang kami periksa itu semuanya berstatus sebagai saksi,” kata Kapolres Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha seperti dikutip Antara, Minggu, 16 Agustus. 

Ketua Panitia Alwi, yang juga adalah Sekretaris Daerah Pamekasan, juga ikut diperiksa. Selain panitia, polisi juga memeriksa pihak dari SMPN 1 dan SMPN 2 Pamekasan yang menampilkan atribut PKI tersebut. 

Dalam Karnaval Kemerdekaan yang digelar Pemerintah Kabupaten Pamekasan, sebagian peserta menggunakan kostum 8 jenderal yang terbunuh, sementara sebagian lain tampil sebagai tokoh PKI Aidit dan kawan-kawan bersenjatakan clurit, dan mengenakan atribut bersimbol palu dan arit. 

Tak hanya itu, ada juga sekelompok wanita yang berperan sebagai barisan wanita PKI dan tokoh-tokoh Gerwani. 

Penampilan mereka menuai protes, tak hanya di kalangan mereka yang menonton, tapi juga di media sosial. 

Atribut PKI untuk tujuan pendidikan

Menurut polisi, berdasarkan hasil pemeriksaan, peserta yang terdiri dari murid sekolah, pegawai negeri setempat, dan anggota TNI, menampilkan atribut PKI karena permintaan panitia. Mereka diminta mementaskan kekejaman PKI. 

“Jadi motivasi mereka memunculkan tema PKI karena sesuai dengan permintaan pihak panitia yang diketuai Sekda Alwi,” kata Sugeng. “Intinya, mereka ini memunculkan tonggak sejarah bangsa dalam memberantas gerakan G.30S/PKI Tahun 1965.”

Hal ini dikonfirmasi oleh Bupati Pamekasan Achmad Syafii. Ia bahkan mengirimkan surat ke Presiden Joko “Jokowi” Widodo, menjelaskan tentang penggunaan atribut PKI tersebut. 

“Adanya atribut PKI, foto tokoh PKI dan lambang partai PKI dimaksudkan untuk menggambarkan kekejaman yang pernah dilakukan PKI di negeri ini,” kata Sugeng seperti dikutip Antara

Dia mengatakan bahwa untuk menggambarkan peristiwa G.30/S PKI tersebut, memang ada pertunjukan teatrikal kisah terbunuhnya para jenderal. 

“Kegiatan ini dimaksudkan sebagai sarana pendidikan kepada masyarakat akan peristiwa pemberontakan G.30/S PKI, dan kegiatan ini dinilai oleh dewan juri, sehingga para peserta benar-benar tampil dengan semangat, seperti dalam film G.30/S PKI dengan adegan antara lain membawa lambang-lambang PKI, gambar/foto pahlawan revolusi, gembong PKI, kelompok Gerwani, termasuk di dalamnya penumpasan para gembong PKI,” Achmad menulis dalam suratnya ke Jokowi.” 

“Kegiatan ini dimaksud sebagai sarana pendidikan kepada masyarakat akan bahaya laten PKI.”

— Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!