Perekonomian global tak menentu, BI pertahankan suku bunga acuan

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Perekonomian global tak menentu, BI pertahankan suku bunga acuan

EPA

Suku bunga acuan BI kembali ditetapkan di angka 7,5%, tak bergerak sejak Februari lalu.

JAKARTA, Indonesia — Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan di angka 7,5%. Suku bunga acuan BI tak bergerak sejak Februari 2015.

“Keputusan tersebut sejalan dengan upaya untuk menjaga agar inflasi berada pada kisaran sasaran inflasi plus minus 4 persen di 2015 dan 2016,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo kepada media, Selasa, 18 Agustus 2015.


Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Imaduddin Abdullah menilai kebijakan mempertahankan suku bunga acuan merupakan representasi kehati-hatian BI menyikapi tak menentunya iklim perekonomian global.

“Ini situasi perekonomian global sedang tidak menentu. Kemarin tiba-tiba ada devaluasi Yuan misalnya. Yang saya lihat, dalam situasi yang seperti ini, Dewan Gubernur BI memang biasanya cenderung hati-hati,” kata Imaduddin, Selasa.

“Secara politiknya, dewan gubernur yang sekarang memang relatif konservatif, kalau dulu Pak Darmin (Nasution) misalnya ya udah yang penting pertumbuhan tinggi,” ujarnya lagi. 

Bagaimana dengan urgensi untuk memperkuat rupiah yang kian hari nilai tukarnya terhadap dolar Amerika Serikat (US$) kian terdepresiasi

“BI saya lihat meyakini bahwa nilai tukar yang sekarang 13.800-13.900 ini sudah mencerminkan nilai pasar, artinya ya memang segitu nilainya. Daripada menghabiskan cadangan devisa sia-sia, untuk sekarang BI membiarkan dulu,” kata Imaduddin. 

Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!