Indonesia

Cuaca buruk hambat evakuasi Trigana Air

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Cuaca buruk hambat evakuasi Trigana Air

EPA

Jarak pandang hanya sekitar 50 meter.

JAKARTA, Indonesia — Hujan dan awan tebal menghambat evakuasi korban pesawat Trigana Air yang jatuh di Papua, Rabu, 19 Agustus.

Rencana Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) untuk mengevakuasi korban pesawat jatuh Trigana Air terhambat cuaca buruk. Hujan yang turun sejak Rabu pagi menghambat jalannya evakuasi lewat jalur udara karena jarak pandang janya sekitar 50 meter. 

“Evakuasi lewat udara secara umum belum bisa dilakukan karena hujan,” kata komandan evakuasi Kol. Sugiono, Rabu, pada Antara

Cuaca di lokasi jatuhnya pesawat, Oksob, sebenarnya sudah cerah, namun awan tebal masih membayangi daerah Oksibil. 

“Personil gabungan sudah siap, kami hanya menunggu cuaca baik dan memungkinkan untuk terbang,” kata Sugiono.

Kepala Basarnas Soelistyo menjelaskan bahwa masih ada alternatif lain selain evakuasi jalur udara.

“Cuaca pagi ini kurang bersahabat. Sekarang ada tiga alternatif (proses evakuasi). Dua alternatif lewat udara, satu lewat darat,” ujarnya pada Detik.

“Kalau lewat darat, itu akan ditempuh dalam waktu 4-5 jam. Sedangkan lewat udara akan lebih cepat.”  

Pemerintah Provinsi Papua telah menyiapkan 24 ambulans untuk evakuasi. 

“Pada Selasa malam, kami sudah siagakan 24 mobil ambulans keliling di Bandara Sentani untuk mengevakuasi jenazah korban pesawat Trigana,” kata Kepala Dinas Kesehatan Papua drg Aloysius Giyai, Rabu, pada Antara 

24 Ambulans tersebut dikoordinasi oleh pusat krisis Dinas Kesehatan Papua dan diambil dari beberapa rumah sakit di Jayapura. 

“Saya punya staf dalam tim crisis center yang telah siap 24 jam di Bandara Sentani untuk evakuasi korban, dan mereka rutin memberikan informasi terkini menyangkut kondisi korban ke saya selaku kepala Dinas Kesehatan Papua,” kata Aloysius.

Sebelumnya, Basarnas  telah berhasil mengumpulkan 54 jenazah korban Trigana Air, Selasa, 18 Agustus, siang. Kotak hitam pesawat pun telah ditemukan di antara puing-puing pesawat yang menabrak gunung saat perjalanan dari Jayapura menuju Oksibil.

Kotak hitam tersebut kini sedang dievakuasi oleh Basarnas dan akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk investigasi.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!