Lollipop narkoba beredar di Bogor, Bandung antisipasi

Christian Saudale

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Lollipop narkoba beredar di Bogor, Bandung antisipasi
"Bisa saja permen tersebut beredar di Kota Bandung, namanya pengedar pasti ingin merusak generasi bangsa dengan segala cara.”

BOGOR, Indonesia — Meski belum ada laporan penemuan di Bandung, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung mengantisipasi peredaran lollipop narkoba. 

“Sejauh ini kami belum menemukan kasus itu, namun kami antisipasi,” kata Kepala BNN Kota Bandung Yeni Siti Saodah seperti dikutip Antara, Selasa, 25 Agustus. “Dulu pernah ada sabu-sabu yang dibungkus ke dalam permen dan ditangani Polrestabes Bandung.”

Yeni mengatakan dia akan meminta Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandung untuk mengambil sampel jenis-jenis permen yang disinyalir mengandung narkoba. 

“Bisa saja permen tersebut beredar di Kota Bandung, namanya pengedar pasti ingin merusak generasi bangsa dengan segala cara.”

Menurutnya Bandung adalah salah satu kota dengan pengguna narkoba tinggi di Jawa Barat. Pada 2014, ada 555 kasus narkoba yang ditangani. 

Beredar di Bogor

Kisruh mengenai hal ini diawali dengan penemuan lollipop yang mengandung ganja dan sabu-sabu di Bogor. 

“Ini kami dapatkan, saat anggota kami menemukan bocah SD memakan permen itu. Kami juga sedang mendalami asal datangnya permen itu. Untuk yang mengandung cannabis atau ganja, itu kami dapatkan di Bogor. Tapi kalau yang mengandung sabu itu tertera produksinya di Belanda,” ujar Kepala BNN Kabupaten Bogor Nugraha Setia Budhi. 

Harga sebungkus permen itu Rp 1.000, terjangkau bagi anak sekolah. Kemasannya sama dengan lollipop biasa. Cara membedakannya hanya bisa dilakukan dengan mencicipi atau tes laboratorium. 

“Memang murah kalau ditarik faktor ekonomi. Namun, efek bagi generasi muda kita sangat bahaya,” katanya. 

Efek bagi anak yang mengonsumsi ini adalah ketagihan, kerusakan fungsi otak, hati, dan lambung. 

Meski sosialisasi tentang bahaya narkoba telah lama dilakukan, Budhi mengatakan perlu sosialisasi khusus tentang “inovasi” narkoba berbentuk permen ini di kalangan pelajar. 

“Selain sosialisasi terus-menerus, kami juga akan menggelar razia secara terbuka dan tertutup,” ujar Budhi. 

Dia mengimbau orang tua untuk mengamati perubahan perilaku anak secara drastis. Anak yang mengonsumsi narkoba cenderung jadi pendiam, atau sebaliknya yang pendiam bisa jadi hiperaktif. — Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!