SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Kesal karena mendapati banyak anak kerap menggunakan kata kasar di media sosial, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana memasukkan pendidikan karakter sebagai bagian kurikulum sekolah.
“Pernah ada yang maki-maki saya soal penerimaan peserta didik baru. Dia pakai bahasa binatang. Setelah diselidiki, ternyata anak SD,” kata Ridwan seperti dikutip tempo.co, Selasa, 25 Agustus.
“Termasuk di sosmed pernah ditemukan berbuat tidak senonoh malah bangga, jadi agak miris kalau kita hanya mengandalkan yang sifatnya keilmuan saja. Kemudian tidak hafal Pancasila, ada yang menyangka Soekarno-Hatta satu orang padahal dua orang yang berbeda.”
Tidak jelas apa yang terjadi dengan anak SD tersebut, namun Ridwan tidak menginginkan hal yang sama berulang. Pemerintah Kota Bandung menyiapkan kurikulum baru yang disebut Ridwan sebagai kurikulum pendidikan karakter.
“Kami rapat kerja merumuskan kurikulum pendidikan karakter Kota Bandung. Basisnya itu kan agama, budaya dan lingkungan. Nah yang agamanya kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia, Universitas Islam Negeri (UIN) dan pihak gereja, yang lingkungan dengan Wanadri, untuk basis budaya kesundaannya dengan Unpad dan Unpas,” kata Ridwan.
“Sehingga nanti anak Bandung itu tidak hanya pintar dan sehat tapi dia nyunda, cinta lingkungan dan nyantri. Mudah-mudahan ini bisa melengkapi. Hal ini sangat penting walaupun ilmu berguna tapi budi luhur yang utama.” — Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.