SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Sipon, istri Wiji Thukul, berjuang sendirian menghidupi kedua anaknya sepeninggal Wiji Thukul, aktivis yang hilang pada 1998. Dia sempat mengalami gangguan emosi.
Presiden Jokowi melantik Teten Masduki, mantan anggota tim komunikasi presiden, sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Paus Fransiskus memberikan kewenangan pada pastor untuk mengampuni pelaku aborsi selama Tahun Yobel.
FPI membubarkan turnamen voli waria se-Jawa Barat di Kota Sukabumi karena dianggap bertentangan dengan Islam.
Luhut indikasikan pergeseran jabatan di Polri
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan ada kemungkinan perubahan struktur di Polri.
“Ya bisa saja ada penilaian dari Presiden, tetapi belum dalam posisi untuk mengatakan pencopotan,” kata Luhut seperti dikutip media, Rabu, 2 September. “Saya tidak percaya ada pencopotan, mungkin nanti ada pergantian tempat.”
Pernyataan ini disampaikan setelah beredar berita bahwa Kabareskrim Komjen Budi Waseso akan diganti. Luhut tidak bersedia mengonfirmasi hal ini, namun mengatakan bahwa Presiden tidak menginginkan kegaduhan dalam penegakan hukum.
“Presiden mengedepankan bahwa kita ini harus punya kepatuhan tegak lurus terhadap perintah-perintah kepada bawahannya. Itu berlaku umum, berlaku pada TNI ataupun polisi. Semua berlaku pada semua. Saya pikir harus kita budayakan untuk loyal kepada perintah tertinggi,” ujar Luhut.
Bantahan Polri terhadap rencana penggantian ini bisa dibaca di Rappler.com
Istri Wiji Thukul bertahan sendirian menghidupi keluarga
Siti Dyah Sujirah, yang juga dikenal sebagai Sipon, terpaksa berjuang sendirian menghidupi anak-anaknya setelah suaminya, aktivis Wiji Thukul, menghilang pada 1998.
“Sangat berat menjadi ibu dan kepala keluarga, apalagi anak-anak masih kecil. Hidup saya tak bisa lepas dari utang,” kata Sipon.
Sipon mengatakan ia berharap Wiji Thukul segera bisa ditemukan, karena dia percaya kalau suaminya masih hidup.
Kisah Sipon bisa dibaca di Rappler.com
Teten Masduki dilantik sebagai Kepala Staf Kepresidenan
Aktivis antikorupsi Teten Masduki dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Rabu, 2 September 2015. Teten, yang sebelumnya adalah anggota tim komunikasi presiden ini, mengisi posisi yang ditinggalkan Luhut Panjaitan yang belum lama ditunjuk menjadi Menkopolhukam.
“Saya pelajari dulu, saya lihat dulu,” kata Teten mengenai tugas barunya. “Nanti juga saya akan konsultasi dengan Bapak Presiden ke depannya KSP ini yang diharapkan beliau seperti apa.”
Berita selengkapnya bisa dibaca di Rappler.com
Paus izinkan pastor ampuni pelaku aborsi
Pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, memberikan kewenangan bagi para pastor untuk mengampuni perempuan yang mengugurkan kandungan sepanjang peringatan Tahun Yobel.
“Saya telah memutuskan, meskipun bertentangan (dengan tradisi gereja), untuk memberikan diskresi bagi semua pastor, selama Tahun Yobel, untuk mengampuni dosa mereka yang telah menggugurkan kandungan, dan dengan hati menyesal meminta pengampunan,” kata Paus Fransiskus, di Vatikan, Selasa,1 September.
Pengampunan dosa bagi pelaku aborsi sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh uskup atau pastor tertentu. Perempuan yang menggugurkan kandungan bisa mendapatkan “hukuman” pengucilan di gereja Katolik, karena aborsi dikategorikan sebagai dosa berat.
Baca berita ini selengkapnya di Rappler.com.
Kejuaraan voli waria se-Jabar dibubarkan FPI
Front Pembela Islam (FPI) membubarkan kejuaraan bola voli untuk waria di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa, 1 September 2015.
“Tidak dibenarkan kegiatan waria dilegalkan, karena waria sudah jelas bertentangan dengan agama, khususnya Islam,” kata pengurus FPI Kota Sukabumi, Aa Nunu, Selasa, kepada media.
“Kami khawatir jika kegiatan itu dibiarkan, mereka nantinya merasa diakui. Jika sudah begitu, tak menutup kemungkinan mereka akan melaksanakan kegiatan yang lebih besar lagi. Kita wajib menjaga dan menciptakan kondusivitas Kota Sukabumi yang selama ini merupakan kota kecil yang selalu aman.”
Vina, seorang waria yang juga pegiat komunitas waria muda, mengatakan bahwa ini merupakan bukti ketidakhadiran negara bagi kelompok minoritas seperti waria.
Berita selengkapnya ada di Rappler.com
Dapatkan wRap di emailmu
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.