SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Riset terbaru Google dan lembaga riset pemasaran GFK mengonfirmasi bahwa penggunaan ponsel pintar (smartphone) memang tak dapat dipisahkan dari gaya hidup masyarakat perkotaan Indonesia.
61% masyarakat perkotaan Indonesia, menurut riset ini, memiliki ponsel pintar dan menggunakannya selama rata-rata 5,5 jam per hari.
Selama waktu tersebut, mereka mengoperasikan berbagai aplikasi atau menjelajahi situs yang berbeda sebanyak 46 kali. Rata-rata jumlah aplikasi atau situs yang dibuka sendiri adalah sebanyak 16.
Survei ini juga mengobservasi kebiasaan berbelanja konsumen online (daring) yang tinggal di kawasan perkotaan dalam 3 kategori, yaitu travel, pakaian, dan perawatan rambut.
Ternyata bagi mereka, pendekatan daring maupun offline (luring) dari penjual memiliki peran yang sama penting dalam memengaruhi keputusan pembelian mereka.
Temuan lainnya, kombinasi antara mesin pencari dan situs perdagangan daring rupanya merupakan sumber informasi terpenting bagi konsumen perkotaan untuk mencari informasi tentang produk-produk dalam tiga kategori tersebut.
Riset ini dilakukan Google dan GFK melalui survei tatap muka terhadap 2.500 orang di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, dan Surabaya sepanjang periode November 2014 hingga Februari 2015.
Terhadap 600 peserta, Google dan GFK meminta izin untuk melakukan riset lanjutan melalui aplikasi yang mereka unduh di ponselnya. —Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.