Kontroversi pesan ‘ateis’ di buku pelajaran Jakarta Berkarakter

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kepala Dinas Pendidikan Arie Budhiman menegaskan seluruh isi buku Program Pelajar Jakarta Berkarakter tidak bertentangan dengan ajaran agama

JAKARTA, Indonesia— Satu lagi buku pelajaran menuai kontroversi. Buku Program Pelajar Jakarta Berkarakter terbitan Yayasan Al Kahfi dinilai memuat ajaran tentang ateisme. Kegaduhan soal buku ini menghiasi lini masa media sosial. 

Tuhan itu ilusi 

Buku kontroversial ini diterbitkan oleh Yayasan Al Kahfi Jakarta bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Jakarta.

Bab I dibuka dengan pengantar yang menyatakan keimanan yang tinggi terhadap Tuhan akan membuat seorang manusia senantiasa menaati segala perintah Tuhan dan menjauhi segala larangannya.

Akan tetapi, perilaku sebagian pelajar dinilai tidak mengarah pada hal positif dan justru mengarah pada kemunduran bangsa. Perilaku itu seperti tawuran, pergaulan bebas, maupun penggunaan narkotika. 

Buku itu kemudian membahas tentang teori-teori yang menentang keyakinan tentang adanya Tuhan, seperti dari Sigmund Freud. Ini beberapa poin yang menjadi kontroversi:

  • Tidak ada campur tangan Tuhan dalam penciptaan alam semesta. Semua kejadian di alam dinilai hanyalah mekanisme alam biasa dan manusia dapat turut campur di dalamnya.
  • Tuhan bukanlah pencipta makhluk hidup dan penentu keanekaragaman spesies. Adanya makhluk hidup diyakini terbentuk melalui mekanisme evolusi dan seleksi alam dari materi primitif hingga menjadi makhluk yang sempurna.
  • Agama dinilai merupakan ekspresi keputusasaan jiwa manusia saat tidak bisa menghadapi kerasnya kehidupan. Tuhan juga dinilai hasil ilusi manusia akibat tekanan jiwanya.
  • Agama dianggap hanya membawa manusia pada penderitaan hidup karena dinilai mengakibatkan peperangan dan terorisme.

Penerbit & Pemda Jakarta klarifikasi

Yayasan Al Kahfi — penerbit yang bekerja sama dengan Pemerintah Jakarta menerbitkan buku ini — mengatakan bahwa bagian terkait dengan ateisme hanya untuk memaparkan teori yang bertentangan dengan keberadaan Tuhan.

“Salah satu dari tujuan penulisan buku tersebut tertulis di modul tersebut ‘jika generasi muslim dapat menjawab pandangan ilmuwan (barat) tersebut, maka akan muncul keimanan yang semakin kuat karena dilandasi oleh ilmu pengetahuan yang kuat,” demikian pernyataan Yayasan Al Kahfi dalam keterangan pers yang dikirimkan ke media. 

“Hal ini akan berefek pada kecintaan kepada Tuhan yang semakin tinggi.”

Penerbit ini berencana akan menuntut orang yang menyebarkan gambar isi buku tersebut dengan tidak utuh, karena dinilai melakukannya hanya untuk memprovokasi.

Dinas Pendidikan Jakarta juga ikut mengklarifikasi. Buku itu menurut mereka bertujuan untuk mencegah tawuran dan deradikalisasi. 

Mengenai isi buku, Kepala Dinas Pendidikan Arie Budhiman menegaskan seluruh isi buku Program Pelajar Jakarta Berkarakter tidak bertentangan dengan ajaran agama. 

“Yang menyebarkan foto-fotonya itu hanya mengambil bagian yang sepotong-potong,” kata Arie. “Baca buku kan tidak bisa seperti itu karena di bagian belakang foto yang disebarkan itu ada penjelasannya. Harusnya itu juga disebarkan dong.”

Gubernur Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama mengatakan dia sudah menerima foto-foto isi buku itu, dan sudah mengeceknya. 

“Buku itu bukan ajaran ateis, saya sudah cek itu. Ternyata orang baca bukunya enggak sampai habis, setelah baca bukunya justru itu deradikalisasi,” kata Ahok seperti dikutip oleh beritajakarta.com. 

“Buku itu justru untuk menangkis paham ekstrem kanan.”—Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!