SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia— Dunia berduka ketika tubuh mungil dengan kaki kecil yang pucat tergeletak di gundukan pasir pantai yang terletak di dekat Bodrum, salah satu resor tujuan wisata utama di Turki.
Ia adalah Aylan Kurdi, bocah pengungsi asal Suriah yang masih berusia 3 tahun.
Akhirnya ia kemarin dimakamkan oleh ayahnya, Abdullah al-Kurdi di Kobane, Suriah, Jumat, 4 September. Pemakamannya dihadiri oleh sejumlah warga yang juga mengalami nasib yang sama dengannya.
Dukamu Abadi
Dukamu adalah dukaku
Airmatamu adalah airmataku
Kesedihan abadimu
Membuat bahagiamu sirna
Hingga keakhir tirai hidupmu
Dukamu tetap abadi
Bagaimana bisa aku terokai perjalanan hidup ini
Berbekalkan sejuta dukamu
Mengiringi setiap langkahku
Menguja semangat jituku
Karena dukamu adalah dukaku
(Sapardi Djoko Damono, 1969)
Selamat jalan Aylan Kurdi. —Rappler.com
Baca juga:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.