Bincang Rappler: Bagaimana cara mencegah bunuh diri?

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bincang Rappler: Bagaimana cara mencegah bunuh diri?
Orang yang ingin bunuh diri biasanya akan menarik diri dan bilang ingin mati

JAKARTA, Indonesia—Tahukah kamu bahwa orang yang ingin bunuh diri itu tidak sepatutnya diberi label negatif. Justru mereka harus dirangkul, misalnya dengan menjadi teman ngobrol yang bisa dipercaya. 

Dalam rangka memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, Rappler mengadakan bincang tentang bagaimana mengenali tanda-tanda bunuh diri dan cara mencegahnya di Twitter, pada Kamis siang, 10 September. 

Ini rangkuman pembahasannya:

Mengapa orang ingin bunuh diri? 

Menurut penelitian psikolog Nova Riyanti Yusuf, keinginan untuk bunuh diri bisa disebabkan oleh prevalensi gangguan jiwa yang lebih tinggi dari gangguan mood, seperti depresi dan bipolar. 

Gangguan bipolar adalah salah satu masalah kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan suasana hati secara fluktuatif dan drastis. 

Selain itu, faktor penyebab seseorang ingin bunuh diri bisa muncul karena:

  1. Faktor biologis atau genetis. Bisa dibaca di tulisan Margaux Hemingway.
  2. Aspek psikologis. Biasanya karena agresi yang berbalik melawan diri sendiri. Hal ini dijelaskan oleh Sigmund Freud dalam buku Mourning and Melancholia. Penderita depresi yang ingin bunuh diri biasanya juga memiliki temperamen yang tinggi. Ilmuwan lainnya, Erikson mengatakan bahwa orang-orang ini punya pencapaian yang luar biasa atau orang yang terlibat konflik yang luar biasa.
  3. Aspek sosiokultural misal pengaruh ras, agama, spiritualitas, nilai-nilai hidup atau superego yang ditanam. 
  4. Faktor psikososial. Menurut Emile Durkheim, orang yang hidup sendiri rentan ingin bunuh diri. Selain itu juga orang yang tinggal di masyarakat tanpa aturan atau sebaliknya, terlalu ketat peraturannya. 

Selain faktor tersebut di atas, masih banyak faktor pendamping lainnya, misalnya faktor psikopatologi gangguan jiwa seperti halusinasi atau bisikan di telinga untuk bunuh diri. 

Faktor lingkungan juga berpengaruh, seperti merasa bersalah, hidup terpencil, perceraian orangtua, masalah ekonomi, orangtua tidak harmonis.

Lalu apa ciri-ciri orang yang ingin bunuh diri? 

“Dia ingin menarik diri, bilang ingin mati, bilang beli hal yang tidak lazim. Menurut penelitian saya, beli tambang untuk gantung diri,” kata Noriyu. 

Apa kata penderita depresi yang ingin bunuh diri? 

Menurut Anindya Pithaloka, biasanya bunuh diri disebabkan karena rasa putus asa, tak berdaya, dan keras kepala. Penderita tidak dapat menerima atau menghadapi kenyataan bahwa ada hal yang memang di luar kontrol. 

Sementara itu faktor eksternal juga bisa menjadi penyebab orang bunuh diri. “Self esteem yang rendah salah satunya,” katanya. 

Apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu mencegah orang yang ingin bunuh diri? 

Menjadi teman bicara yang baik untuk mereka. Hindari kata-kata seperti “tidak bersyukur” atau “kurang beriman”. Kata Anindya, “Malah bikin malas minta tolong.” 

Pendiri Into The Light ID, komunitas peduli pencegahan bunuh diri menambahkan bunuh diri juga bisa dicegah dengan pendekatan komunitas.

“Kami edukasi masyarakat untuk kenali tanda-tana kecenderungan bunuh diri itu,” katanya.

Mari cegah bunuh diri sejak dini! —Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!