Rahasia PSMS Medan juarai Piala Kemerdekaan

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Rahasia PSMS Medan juarai Piala Kemerdekaan
PSMS Medan membuat sejarah baru dengan menjadi juara turnamen Piala Kemerdekaan yang pertama kali digelar oleh tim Transisi.

 

SURABAYA, Indonesia – PSMS Medan menahbiskan diri menjadi jawara Piala Kemerdekaan setelah menekuk Persinga Ngawi 2-1 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu, 13 September. 

Laga sejatinya berlangsung dramatis. Sebab, PSMS harus tertinggal lebih dulu melalui gol Persinga yang dicetak oleh Jefri Kurniawan pada menit ke-26.

PSMS tak lelah dan terus kerja keras mengejar ketertinggalan. Kerja PSMS semakin berat setelah pada menit ke-38, Asrul Rohundua, harus dikartu merah wasit karena pelanggaran kerasnya.

Pada babak kedua, PSMS melakukan perubahan dengan memasukkan Aldino menggantikan Tambun Naibaho. Masuknya Aldino membuat performa tim Ayam Kinantan itu meningkat. Sebaliknya, Persinga mencoba menurunkan tempo permainan.

Langkah Persinga itu menjadi angin bagi PSMS. Benar saja, saat laga masuk menit ke-61, Aldino sukses menyamakan kedudukan 1-1. PSMS akhirnya secara dramatis unggul 2-1 setelah legimin mencetak gol di masa injury time yang tersisa sekitar 10 detik. 

Kemenangan PSMS ini, diklaim oleh anggota Tim Transisi sebagai kemenangan reformasi tata sepak bola nasional. Mereka menilai, laga ini ditentukan langsung oleh tim di atas lapangan, tak ada lagi permainan-permainan yang membuat laga bisa ditebak dari awal.

“Sudah lama menanti pertandingan yang berkualitas, seru dan ketat sampai akhir. Tidak ada yang menyangka, pemain cuma 10 orang, tertinggal dulu, PSMS ternyata juara. Inilah pertandingan yang murni, menarik dan ditentukan oleh kedua tim sendiri,” kata Cheppy T Wartono, anggota Tim Transisi.

Makna dari pernyataan itu adalah laga berjalan fair play. Selama ini, memang ada anggapan kompetisi mudah terbaca siapa yang akan menjadi juara. Pertandingan dikondisikan dari awal. Dan, sulit menemukan tim yang bermain 10 orang, bisa menang.

Medan berpesta

Peluit panjang tanda laga usai menjadi pesta Medan. Sang pelatih, Suharto AD menyebut ada startegi tersendiri yang diterapkannya setelah turun minum untuk bisa mencuri gol.

Strategi memaksimalkan permainan bola atas langsung ke kotak penalti. Dia melihat, kelemahan penjaga gawang Persinga di bola atas, karena itu harus diforsir.

“Ini buah strategi yang tepat. Tapi juga kerja keras pemain adalah kuncinya. Saya bilang, pertandingan itu sampai 90 menit. Belum ada kata kalah, terus berjuang, tugas saya mencarikan strategi yang tepat,” katanya usai laga.

Suharto berharap, kemenangan PSMS ini membangunkan sepak bola Medan dari kevakuman prestasi.

Suharto ingin membuktikan dengan bermodal pemain lokal, talenta muda asli Sumatera Utara, mereka ternyata bisa tampil sebagai juara. Itu menurutnya sudah menjadi sinyal, bahwa Medan harus berfokus memaksimalkan pembinaan.

“Saya berharap sepak bola Medan bangkit ke depan. Setelah diterpa isu tidak sedap beberapa tahun terakhir, sepak bola Medan harus sehat sekarang,” ungkapnya.

Skuat Ayam Kinantan baru akan kembali ke Medan pada Selasa, 15 September. Pesta penyambutan sduah disiapkan oleh suporter di sana. Rencananya, Legimin Raharjo dkk akan disambut dan diarak keliling kota Medan. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!