PROFIL: Perdana menteri baru Australia, Malcolm Turnbull

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

PROFIL: Perdana menteri baru Australia, Malcolm Turnbull

EPA

Mantan pengacara, jurnalis, dan bankir investasi

JAKARTA, Indonesia — Perdana Menteri Australia Tony Abbott dilengserkan dari jabatannya, Senin, 14 September.

Ia kalah dalam pemungutan suara internal di Partai Liberal oleh Malcolm Turnbull. Turnbull mengungguli Abbott dengan perolehan 54-44 persen suara dalam voting internal di gedung parlemen, Canberra.

Dengan demikian, Turnbull, di usianya yang ke 60, ditetapkan menjadi perdana menteri Australia ke-29.

Turnbull adalah seorang lulusan Universitas Sydney jurusan hukum. Selama belajar di universitas, ia mencoba-coba bekerja sebagai jurnalis yang meliput berita politik.

Ia kemudian mendapat beasiswa untuk belajar hukum lebih lanjut ke Universitas Oxford, Inggris.

Sebelum terjun ke dunia politik, Turnbull adalah seorang jurnalis, pengacara, dan bankir investasi.

Ia kemudian memulai karir politiknya pada 1993. Pada tahun itu ia terpilih sebagai ketua Australian Republican Movement.

Dalam Partai Liberal, ia selalu berhadapan dengan rekan dan saingannya, Tony Abbott.

Namun dalam pemerintahan PM John Howard, Turnbull sempat menjabat beragam posisi, mulai dari Sekretaris Parlemen untuk masalah air, hingga Menteri Lingkungan.

Setelah pemerintahan Howard berakhir, Turnbull mengajukan diri untuk menjadi pimpinan Partai Liberal, namun kalah tiga suara oleh Brendan Nelson. Namun setahun kemudian, Turnbull berhasil mengalahkan Nelson untuk menjadi pemimpin oposisi.

Ia juga dikenal vokal menyerang PM Australia dari Partai Buruh penerus Howard, Kevin Rudd.

Namun Turnbull mendukung skema perdagangan emisi, salah satu topik kontroversial di Australia, yang diusulkan oleh pemerintahan Rudd. Kubu di Partai Liberal terpecah. Hingga Turnbull dijatuhkan dari posisinya oleh Abbott, pemimpin baru partai.

Abbott pun menjadi PM Australia pada 2013 dan Turnbull ditunjuk menjadi Menteri Komunikasi. Sampai tiba waktunya ia kembali melengserkan Abbott dari jabatannya, 14 September kemarin.

Editor investigasi surat kabar The Age, Michael Bachelard, mengatakan bahwa mayoritas masyarakat Australia bahagia dengan lengsernya Abbott.

Menurut Bachelard, Turnbull adalah seorang pebisnis dan pengacara yang pintar.

Namun kepada Rappler, mantan koresponden Fairfax Media untuk Indonesia itu mengatakan bahwa dirinya tak yakin apakah Turnbull akan menjadi seorang pemimpin yang baik, meski dia tak seagresif Abbott dalam isu sosial. —Laporan dari Febriana Firdaus/Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!