Agenda hari ini: Persepsi korupsi, melawan asap, neraca perdagangan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Agenda hari ini: Persepsi korupsi, melawan asap, neraca perdagangan
Agenda Selasa, 15 Sep 2015: indeks persepsi korupsi 2015, tindak lanjut melawan asap


JAKARTA, Indonesia—Di bawah ini adalah sejumlah agenda penting hari Selasa, 15 September 2015.

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2015

Transparency International (TI) Indonesia siang ini akan merilis Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2015 dan hasil survei respondennya. Indeks ini adalah referensi situasi korupsi di berbagai negara, yang dibuat TI sejak 1995.

Pada 2014, Indeks Persepsi Korupsi menunjukkan pertumbuhan ekonomi telah dirusak oleh korupsi di berbagai negara. Tahun itu, Indonesia ada di peringkat 107 (naik tujuh peringkat) dengan skor 34, sedikit naik dari 32 di tahun sebelumnya. Skor itu lebih rendah dari Malaysia di posisi 50 dengan skor 52, bahkan dari Cina di posisi 100 dengan skor 36.

Tahun lalu, Denmark memiliki skor tertinggi (92). Skor terendah adalah Sudan Selatan (15).


Melawan asap

Presiden Joko Widodo kemarin menginstruksikan aparat untuk menanggapi darurat asap di Sumatera dan Kalimantan. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, kepada Rappler, mengatakan akan mengirim tambahan 1000 orang dari pasukannya untuk membantu memadamkan asap dan menertibkan.

Di lokasi sumber asap, misalnya di sekitar Pekanbaru, kendala yang dihadapi pasukan pemadam adalah karena lahan gambut menyimpan api. Selain itu, “Air sulit,” kata Gatot.

Pemerintah hari ini juga akan mengumumkan perusahaan-perusahaan yang diduga terkait dalam pembakaran lahan.


BPS umumkan neraca perdagangan

Hari ini Badan Pusat Statistik mengumumkan neraca perdagangan RI dari Agustus 2015. Sebelumnya, data Juli 2015 menunjukkan surplus sebesar 1,33 miliar dollar AS, tertinggi dalam 19 bulan. Penyebabnya adalah penurunan impor.

Belum lama ini, Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) juga mendesak BPS membuka data kesejahteraan masyarakat. Menurut INDEF, indikator-indikator menunjukkan tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka meningkat.—Rappler.com

BACA JUGA
Profil PM baru Australia Malcolm Turnbull
Dari Kuwait, dua orangutan selundupan pulang kampung

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!