SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Usai sempat menjadi “sehat” pasca turunnya hujan tadi malam, pagi hingga siang ini, Selasa, 15 September 2015, kualitas udara di Pekanbaru, Riau dilaporkan kembali ke level “berbahaya”, berdasarkan pengukuran Pollutant Standard Index (PSI).
Namun demikian, dalam situasi seperti ini, dinas pendidikan setempat tetap meminta murid-murid untuk kembali bersekolah hari ini.
Seorang warga Pekanbaru yang juga merupakan jurnalis, Deni Risman, mengaku menerima pesan singkat yang menginformasikan kebijakan tersebut pihak sekolah.
Yup. Hanya td mlm usai hujan & badai statusnya jd sehat. Tengh mlm hingga siang ini status kembali naik jd berbahaya https://t.co/OD4JQvNJmM
— DaruratAsapRiau (@denirisman) September 15, 2015
@unilubis @denirisman ini yg lebih jelas kak pic.twitter.com/FXvoLATJgM
— Sabrina Bahar (@s4br1na) September 15, 2015
Ini bunyi pesan singkat dr wali kelas anak saya di SD An Namiroh, semlm pkl 19.40 wib utk beljr lg, mbak @unilubis pic.twitter.com/fKb1eCa0Hk
— DaruratAsapRiau (@denirisman) September 15, 2015
Menurut Deni, permintaan dinas pendidikan untuk kembali masuk sekolah tak konsisten dengan kebijakan pemerintah provinsi Riau yang meminta seluruh aktivitas belajar mengajar diliburkan karena pencemaran udara akibat kabut asap yang kian memburuk.
Begitu buruknya, hingga baru-baru ini pemerintah telah menetapkan status darurat di Riau.
“Di sini kualitas udara sudah ‘berbahaya’, anak-anak diminta bersekolah. Sementara di Malaysia masih berstatus ‘tidak sehat’ dan ‘sangat tidak sehat’, pemerintahnya sudah menutup sekolah,” kata Deni.
“Kasihan anak-anak di Pekanbaru.”
Sebelumnya pemerintah Malaysia menginstruksikan untuk meliburkan sekolah di Kuala Lumpur dan sekitarnya akibat kabut asap yang mengganggu pernapasan warganya.— Rappler.com
Baca juga:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.