Menanti titik balik hubungan RI-Australia di era Malcolm Turnbull

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menanti titik balik hubungan RI-Australia di era Malcolm Turnbull

EPA

Hubungan kedua negara sempat mencapai titik terendah di era pendahulu Turnbull, Tony Abbott

JAKARTA, Indonesia — Terpilihnya Malcolm Turnbull menjadi Perdana Menteri Australia diprediksi bisa menjadi titik balik dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia.

Setidaknya menurut seorang pakar hubungan internasional Universitas Indonesia Evi Fitriani.

“Saya prediksi hubungan Indonesia dan Australia bisa menjadi lebih baik,” kata Evi kepada Rappler, Selasa, 15 September.

“Saya sih melihat person-nya saja. Turnbull ini kan lebih kalem, tidak ekstrem dan kontroversial seperti Abbott,” ujarnya.

Apalagi menurut Evi, hubungan Indonesia dan Australia telah mencapai titik terendah di era pendahulu Turnbull, Tony Abbott. Utamanya sejak ada kasus penyadapan yang diduga dilakukan pemerintah Australia terhadap mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun lalu.

Hubungan Abbott dan Presiden Joko “Jokowi” Widodo juga kurang harmonis setelah Indonesia mengeksekusi dua warga negara Australia yang terlibat kasus narkoba.

“Meskipun kebijakan luar negeri Australia ke Indonesia tidak akan beda-beda banget, peran perdana menteri sangat penting dalam menginterpretasikan kebijakan itu dan mengkomunikasikannya. 

“Saya lihat Indonesia akan lebih nyaman berkomunikasi dengan Turnbull,” kata Evi.

“Menurut saya hubungan kita dan Australia sudah mencapai titik terendah di era Tony Abbot, jadi menurut saya, ya couldn’t go any worse,” katanya lagi.

Sebelumnya, Senin, 14 September, Abbott dilengserkan dari jabatannya. 

Ia kalah dalam pemungutan suara internal di Partai Liberal. Turnbull mengungguli Abbott dengan perolehan suara 54 berbanding 44%. 

Dengan demikian, Turnbull, di usianya yang ke-60, ditetapkan menjadi Perdana Menteri Australia ke-29. 

Pemerintah Indonesia sendiri telah memberikan ucapan selamat kepada Turnbull.

“Kami mengucapkan selamat kepada Mr. Turnbull atas posisi barunya sebagai Perdana Menteri Australia. Sebagai sahabat dan tetangga, Indonesia siap untuk bekerjasama dengan pemerintahan baru berdasarkan prinsip saling menguntungkan dan menghormati,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir melalui pesan singkat, Selasa. —Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!