Kapolda : Militer PNG berupaya bebaskan 2 WNI yang disandera

Banjir Ambarita

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kapolda : Militer PNG berupaya bebaskan 2 WNI yang disandera

AFP

"Peringatan kepada kelompok bersenjata, agar melepaskan sandera terus dilakukan militer PNG, ini sudah peringatan ke-2, kalau sampai peringatan ketiga tidak diindahkan akan diambil tindakan tegas.”

 

JAYAPURA, Indonesia — Militer Papua Nugini masih terus berupaya membebaskan dua warga Indonesia yang disandera kelompok bersenjata. 

“Tentara PNG masih terus melakukan upaya pembebasan terhadap WNI yang disandera,” kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw setelah bertemu konsulat PNG, Rabu, 16 September. 

“Peristiwa awal memang di wilayah di Indonesia, namun para pelaku menggiring sandera masuk PNG.”

Badar dan Sudirman, dua korban penculikan, diperkirakan disandera di Kampung Skouwciouw wilayah PNG yang berbatasan dengan RI. Mereka diculik minggu lalu, Rabu, 9 September, pasca penembakan terhadap seorang warga Papua bernama Kuba oleh orang tak dikenal. 

Konsulat RI di Vanimo, Elmar Iwan Lubis, mengatakan militer PNG benar telah berupaya membebaskan namun sampai sejauh ini belum berhasil. 

“Pembebasan sandera oleh Militer PNG belum berhasil, kelompok bersenjata berhasil lari ke hutan,”ujar Elmar, Rabu, 16 September. “Pengejaran dengan mengerahkan pasukan militer dalam jumlah besar masih terus berlangsung.”

“Peringatan kepada kelompok bersenjata, agar melepaskan sandera terus dilakukan militer PNG, ini sudah peringatan ke-2, kalau sampai peringatan ketiga tidak diindahkan akan diambil tindakan tegas.”  

Permintaan barter tawanan tak dikabulkan

Penculik diberitakan telah meminta pemerintah Indonesia menyerahkan anggota OPM kelompok Jefrie Pagawak yang ditahan Polres Keerom bila ingin kedua sandera tersebut dibebaskan. Namun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan tidak akan memenuhinya. 

“Kami akan coba melakukan upaya lain, saudara kita yang diculik orang sipil yang tidak tahu apa-apa. Tidak ada barter,” ujar Retno di Jakarta, Selasa, 15 September. 

“Pemerintah terus berupaya seoptimal mungkin untuk membebaskan dua (WNI) yang tidak berdosa itu,” ucap Retno. — Rappler.com

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!