Thomas Sutana, sang calon doktor pengemudi Go-Jek

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Thomas Sutana, sang calon doktor pengemudi Go-Jek
“Permasalahan dalam kehidupan akan mendewasakan kehidupan manusia"

JAKARTA, Indonesia — Namanya Thomas Sutana, saat ini ia tengah menyelesaikan pendidikan S3 di bidang Teknologi Pendidikan. Jika sedang tak sibuk berkutat dengan berbagai jurnal dan artikel ilmiah, mungkin kamu bisa menemukannya di jalanan, sedang mengantarmu menuju tempat kerja atau kuliah sebagai seorang pengemudi Go-Jek. Ya, pengemudi Go-Jek. 

Peralihan karirnya bermula saat Thomas mengetahui istrinya ternyata mengidap kanker rahim stadium 3C. Ia yang saat itu bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) terkemuka di ibu kota, akhirnya memilih untuk beralih profesi.

Thomas sadar dirinya memerlukan lebih banyak waktu untuk mendampingi istrinya selama berada dalam masa pengobatan dan membutuhkan pekerjaan baru yang memberinya fleksibilitas mengatur waktu. Menjadi pengemudi mitra Go-Jek Indonesia pun menjadi pilihannya.

Di sela menjadi pengemudi Go-Jek dan mendampingi sang istri, Thomas tak meninggalkan kecintaannya terhadap dunia pendidikan. Ia tetap kuliah. 

Thomas memiliki pandangan positif atas semua yang dialaminya ini. 

“Permasalahan dalam kehidupan akan mendewasakan kehidupan manusia,” katanya. 

#thescholarNama: Thomas SutanaPekerjaan: GO-JEK Driver dan Mahasiswa Program Doktor S3Quote: “Permasalahan dalam…

Posted by Go-Jek on Tuesday, September 15, 2015

— Rappler.com

Baca juga:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!