Kelompok jaringan teroris Santoso bunuh warga sipil di Poso

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kelompok jaringan teroris Santoso bunuh warga sipil di Poso

EPA

Jaringan teroris Santoso mendapat dana dari ISIS

JAKARTA, Indonesia—Kepala Polisi RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan kelompok teroris jaringan Santoso telah membunuh warga sipil di Parigi Moutong Poso, Sulawesi Tengah. Motifnya adalah teror.  

“Jadi begini. Saya kasih tahu. Bukan ditembak, tapi dibacok, dipenggal lehernya,” katanya pada wartawan di Gedung DPR hari ini, Kamis, 17 September. 

Sebelumnya diberitakan bahwa kelompok teroris Santoso membunuh Nyoman Astika, warga transmigran asal Buleleng Bali, belum lama ini. Selain Nyoman, media memberitakan ada dua orang lagi yang dibunuh, Hengky (50) dan satu orang lagi yang belum teridentifikasi. 

Insiden pembunuhan itu terjadi saat warga yang sedang berkumpul di pinggir hutan. Mereka tiba-tiba kedatangan tamu, sekelompok pria bersenjata yang kemudian diketahui sebagai Kelompok kriminal bersenjata jaringan teroris Santoso. 

Ketiga petani  tersebut ditemukan di tempat terpisah mulai dari Minggu – Selasa, 13 – 15 September. 

Balas dendam dan teror

Badrodin mengatakan motif mereka adalah, “Bikin teror saja” selain juga balas dendam. 

“Setelah kami kontak tembak yang membuat anggota mereka dan kami juga meninggal, Agustus lalu, mereka sudah mengancam akan turun gunung. Nyawa dibalas nyawa, darah dibalas darah, begitu kata mereka,” ujar Badrodin.

Yang mengkhawatirkan, kelompok Santoso tidak mengincar kelompok tertentu sebagai pelampiasan dendam. Bukan hanya anggota Polri yang jadi target, tetapi juga warga sipil.

Badrodin sudah menginstruksikan Kepolisian Daerah setempat memperketat pengamanan masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya bagi warga yang berada di perkebunan di pinggir hutan. 

“Kami imbau warga tetap waspada juga,” ujar Badrodin.

Santoso berhubungan dengan ISIS 

Siapakah kelompok Santoso? Menurut Badrodin, Santoso adalah kelompok teroris yang mendapat aliran dana dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Ya ada, dia punya hubungan dengan kelompok ISIS yang ada di Suriah. Tetapi juga dari dalam negeri ada. Tentu sumbangan-sumbangan itu juga ada,” kata Badrodin pada Agustus lalu

Kelompok ini kerap bergerilya di hutan. Gerak mereka sulit dideteksi oleh polisi. Apalagi wilayah hutan di Sulawesi Tengah sangat luas. Jaringan Santoso saat ini bersembunyi di Gunung Langka, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah.

“Kita kan juga tidak bisa melihat hutan. Hutan itu kan bisa dari mana-mana bisa masuk. Kan orang yang mencari kayu ke hutan kan nggak bisa kita kontrol satu-satu,” ujarnya. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!