Southampton vs Manchester United: ‘Unfinished business’ antara guru dan murid

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Southampton vs Manchester United: ‘Unfinished business’ antara guru dan murid
Siapakah yang terbaik dari dua manajer penganut 'total football', Ronald Koeman atau Louis van Gaal?

Sebagai sesama pelatih asal Belanda, manajer Manchester United Louis van Gaal dan manajer Southampton Ronald Koeman seharusnya bersahabat. Apalagi, keduanya pernah berada dalam satu tim sebagai pelatih-direktur. Tapi, hubungan keduanya tak pernah akur.

Minggu, 20 September saat Southampton menjamu United di St Mary’s Stadium pukul 22:00 WIB, bentrok keduanya tak melulu soal taktik. Tapi juga beban emosional.

Sudah bukan rahasia lagi jika komentar-komentar Koeman soal United selalu pedas. Apalagi jika mengkritik pendekatan Van Gaal kepada para pemain Setan Merah—julukan United. Koeman selalu menjawab alasan dan alibi Van Gaal terkait performa United yang tak kunjung seperti di era Sir Alex Ferguson. 

Koeman dan Van Gaal hijrah ke Inggris di musim yang sama, 2014-2015. Tapi, justru di Inggris permusuhan mereka berlanjut. Saat wartawan Inggris menanyakan kabar permusuhannya dengan Van Gaal, Koeman menjawab enteng.

“Hubungan kami bagus. Ya, kalau saya bertemu, saya bersalaman. Rasanya itu sudah cukup,” kata Koeman seperti dikutip Independent. 

Padahal, saat masih dekat, keduanya adalah guru dan murid. Koeman adalah asisten Van Gaal saat menangani Barcelona pada 1997-2000. Kerjasama mereka berlanjut saat Koeman menjadi pelatih Ajax sedangkan Van Gaal sebagai direktur tekniknya.

Petaka terjadi saat Van Gaal dipecat karena berseberangan dengan Koeman. Dari sinilah mereka pecah kongsi. Independent menyebut, pecahnya Koeman-Van Gaal bukan karena perbedaan filosofi sepak bola. Tapi politik kantor.

Musim lalu, keduanya secara kebetulan bersama-sama hijrah ke Inggris. Koeman bersama Southampton sedangkan Van Gaal bersama United. Luka lama di antara keduanya masih belum sembuh. Beberapa kali tradisi minum anggur antara dua pelatih usai pertandingan gagal di antara keduanya.

Saat tampil di St Mary, Van Gaal menampik ajakan minum karena tidak sempat. Ketika bertandang ke Old Trafford, Van Gaal terlalu lama melayani wawancara dengan wartawan. Terlalu lama menunggu, Koeman pun pergi menuju bus tim. “Bagaimana dengan anggur?” tanya Van Gaal yang datang belakangan.

Koeman pun menjawab dengan sedikit tegang. “Aku harus pergi, Louis. Sama seperti saat kamu di St Mary,” kata Koeman kepada Van Gaal. 

Filsofi sepak bola yang sama

Pelatih Manchester United Louis van Gaal menyapa fans di Old Trafford, 12 September 2015. Foto oleh Lindsey Parnaby/EPA

Meski berseberangan dalam hal persahabatan, filosofi keduanya hampir mirip. Mereka sama-sama pelaku madzab sepak bola total football. Sama-sama mengandalkan penguasaan bola.

Bersama Southampton, Koeman mampu membangun tim kecil menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan di Premier League. Sebelum kedatangan pelatih 52 tahun tersebut, Southampton terseok-seok di papan bawah. 

Di musim 2012-2013 mereka finish di urutan ke-14, bahkan sempat terancam degradasi. Semusim kemudian, mereka finis ke posisi kedelapan. Koeman pun datang. Dia membawa mereka naik satu peringkat lebih tinggi musim lalu.

Meski belum naik pesat, kinerja Koeman mendapat banyak pujian. Sebab, saat dia datang, para pemain terbaik Southampton justru hengkang. Mulai dari Luke Shaw yang pindah ke United hingga Dejan Lovren, Rickie Lambert, hingga Adam Lallana yang ramai-ramai ke Liverpool. 

Koeman membuat Southampton menjadi tim yang paling sulit dibobol. Mereka menjadi tim dengan pertahanan terbaik kedua di Premier League dengan 33 kebobolan. Jumlah itu hanya bisa disaingi juara Premier League Chelsea dengan 32 gol.

Hanya, musim ini Koeman belum meraih start yang bagus. Southampton masih berusaha bermain lebih konsisten. Jose Fonte dkk baru menang sekali dalam 5 laga Premier League. 

Start lebih baik dilalui United. Wayne Rooney dkk sudah mengoleksi 10 poin hasil dari 3 kemenangan, sekali seri, dan sekali kalah. 

Duel Koeman dan Van Gaal akan diwarnai perang penguasaan bola. Siapa di antara keduanya yang paling efisien. Sebab, baik United maupun Southampton sama-sama tidak produktif meski hampir selalu menguasai pertandingan.

United baru mencetak 6 gol, sedangkan Southampton 5 gol. 

Kehadiran Rooney bakal menambah kekuatan United. Van Gaal berkesempatan menduetkan penyerang Inggris tersebut untuk kali pertama dengan Anthony Martial. 

Sejauh ini, Martial sudah menunjukkan mampu bermain padu dengan Memphis Depay saat melawan PSV Eindhoven di Liga Champions. Tapi, dia belum teruji bermain bareng Rooney. Dengan formasi 4-2-3-1, kemungkinan Van Gaal akan memasang Rooney tepat di belakang Martial. 

Prakiraan pemain

Southampton (4-2-3-1)

Stekelenburg; Soares, Fonte, Van Dijk, Targett; Wanyama, Davis; Ward Powse, Tadic, Rodriguez; Pelle.

Pelatih: Ronald Koeman 

Manchester United (4-2-3-1)

De Gea; Darmian, Smalling, Rojo, Blind; Schneiderlin, Schweinsteiger; Herrera, Rooney, Depay; Martial.

Pelatih: Louis van Gaal.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!