SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Menteri Perdagangan Australia Andrew Robb berkunjung ke Indonesia pada Senin, 21 September 2015, dalam rangka mempromosikan pekan bisnis Indonesia-Australia.
Pekan bisnis kedua negara ini akan berlangsung pada 17-20 November di Jakarta.
Dalam kunjungan seharinya ke Jakarta kali ini, Robb dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat, termasuk Menteri Perdagangan RI Tom Lembong.
Senin siang di sela lawatannya, Robb menyelenggarakan jumpa pers di kediaman Duta Besar Australia untuk Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan tersebut, anggota Partai Liberal Australia ini memberikan sejumlah saran bagi Indonesia terkait bidang perekonomian dan perdagangan. Apa saja?
1. Mengembangkan sektor jasa
Indonesia harus memperkuat peran sektor jasa dalam perekonomiannya.
Menurut Robb, perkembangan sektor jasa akan menghasilkan lapangan kerja baru, terutama bagi tenaga kerja terdidik, dan dapat berperan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Di Australia, 75 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) kami berasal dari sektor jasa, begitu juga sembilan dari 10 lapangan pekerjaan. Indonesia seiring dengan perkembangannya juga harus mengembangkan sektor jasa,” kata Robb.
2. Perbaiki perencanaan ekspor sapi
Robb juga mengusulkan agar Indonesia memperbaiki proses perencanaan kebutuhan impor sapinya. Australia memang merupakan negara sumber ekspor sapi utama bagi Indonesia.
“Sebaiknya direncanakan untuk satu tahun ke depan, sehingga kami bisa menyiapkan pasokannya ketika ada permintaan di Indonesia. Ketika itu terjadi, akan ada banyak peluang usaha yang muncul,” katanya.
Sebelumnya, Indonesia mengimpor 250 ribu ekor sapi dari Australia. Untuk kuartal III tahun 2015, kuota impor sapi hanya 50 ribu ekor.
3. Berkolaborasi dengan Australia di pasar ekspor
Robb juga mengusulkan agar Indonesia dan Australia menggabungkan sumber daya yang dimiliki oleh kedua negara dalam menyasar pasar ekspor.
Ia mengangkat komoditas gandum sebagai contoh.
“Kalian membeli gandum senilai 1,3 miliar dolar AS dari Australia, lalu memberikan nilai tambah, menghasilkan beberapa produk turunan darinya yang sebagian juga kalian ekspor.
Ini adalah sebuah model yang bisa diterapkan di berbagai area lain,” ujar Robb. —Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.