LBH Jakarta: Diduga sudah 4 orang dibunuh karena tolak tambang di Lumajang

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

LBH Jakarta: Diduga sudah 4 orang dibunuh karena tolak tambang di Lumajang
Salim alias Kancil yang diduga dianiaya hingga tewas baru-baru ini adalah yang keempat

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Menurut data Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBHJ), Salim alias Kancil (52) bukanlah orang pertama yang diduga menjadi korban pembunuhan akibat menolak penambangan pasir di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Dari Desember 2014 proyek ini (penambangan pasir) dimulai dan melewati tiga desa. Dari semua desa masing-masing ada satu yang meninggal. Salim ini yang keempat,” kata pengacara publik LBHJ Alldo Felix, Senin, 28 September 2015. 

Sebelumnya pada Sabtu, 26 September 2015 dua warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diduga menjadi korban penganiayaan.

Satu korban yaitu Salim yang biasa disapa Kancil akhirnya meninggal dunia. Rekannya Tosan (51) kemudian harus menjalani perawatan intensif.

Keduanya dikenal sebagai warga yang menolak penambangan pasir di desa Selok Awar-awar. Menurut Alldo, penambangan ini dilakukan oleh PT Indo Modern Mining Sejahtera yang memiliki konsesi di Lumajang.

Pihak kepolisian setempat telah menetapkan 18 orang tersangka pelaku dalam kasus ini. 

“Sampai saat ini, kami sudah mengamankan dan menetapkan 18 tersangka dalam kasus tersebut,” kata Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Fadly Munzir Ismail, Senin sebagaimana dikutip oleh mediaRappler.com

CATATAN EDITOR: Sebelumnya Rappler memberitakan bahwa perusahaan tambang yang dimaksud bernama PT Indo Multi Mineral Sejahtera. Sumber kami mengoreksi pernyataannya dan mengatakan bahwa yang dimaksud adalah PT Indo Modern Mining Sejahtera. Mohon maaf atas kekeliruannya.

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!