Kualifikasi Piala Dunia 2018: Pertarungan zona Amerika Selatan dimulai

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kualifikasi Piala Dunia 2018: Pertarungan zona Amerika Selatan dimulai

EPA

Ada 3 laga yang patut disimak

JAKARTA, Indonesia – Di saat Eropa sedang sibuk mempersiapkan diri untuk Euro 2016 Perancis, tim-tim Amerika Latin akan menjalani laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL mulai Jumat, 8 Oktober. Perjalanan panjang menuju Rusia akan dimulai dari satu laga pertama. 

Seberapa penting Amerika Latin di peta sepak bola dunia? Tim-tim Latin merupakan salah satu kekuatan utama sepak bola dunia. 

Bahkan, perebutan Piala Dunia sebenarnya dikuasai duopoli kewilayahan: Eropa atau Amerika Latin. 

Jangan lupa. Final Piala Dunia 2014 lalu adalah duel antara Eropa versus Amerika Latin: Jerman vs Argentina. Itu adalah laga ke-10 yang mempertemukan Eropa vs Amerika Latin di puncak Piala Dunia.

Koleksi gelar juga menjadi perebutan dua kawasan tersebut. Dari 20 Piala Dunia yang sudah digelar, sembilan gelar diboyong ke Amerika Latin. Yakni, oleh Brasil (5 gelar), Argentina (2), dan Uruguay (2). Sementara, sebelas sisanya dikuasai tim-tim Eropa seperti Jerman (4 gelar), Italia (4), Prancis (1), Inggris (1), dan Spanyol (1). 

Posisi Amerika Latin semakin penting karena di wilayah tersebut talenta sepak bola banyak lahir. Jika pesepak bola Eropa banyak muncul dari sekolah-sekolah sepak bola, di Amerika Latin pesepak bola lahir dari jalanan. 

Sepak bola Amerika Latin juga lebih menarik karena cenderung lebih bermain terbuka, lepas, dan menampilkan kegembiraan dalam menggocek bola. Sebaliknya, Eropa cenderung dianggap lebih disiplin, kaku, dan teratur. 

Karena itu, kualifikasi Piala Dunia Rusia 2018 zona CONMEBOL ini lebih menarik untuk diikuti, untuk mengingatkan kita bahwa pada mulanya sepak bola adalah kegembiraan. 

Dari sembilan tim CONMEBOL, empat di antaranya akan langsung lolos ke Piala Dunia. Sementara itu, tim di urutan kelima harus melakoni laga play-off bersama tim-tim dari zona lainnya seperti Asia, Oceania, dan CONCACAF. 

Lantas, laga mana saja yang patut disimak di laga perdana tersebut? 

BERLATIH. Penjaga gawang tim nasional Bolivia Daniel Vaca, Gustavo Salvatierra dan Carlos Lampe beraksi dalam training di La Paz, Bolivia, 6 Oktober 2015. Tim ini akan menghadapi Uruguay dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2018. Foto oleh Martin Alipaz/EPA

Berikut ini beberapa di antaranya: 

Cile vs Brasil

Piala Dunia 2014 lalu menjadi bencana bagi Brasil. Mereka tidak hanya gagal menjadi juara di depan ratusan juta rakyatnya, tapi juga menanggung malu baru setelah tragedi Maracanazo. 

Ya, mereka dihajar 7-1 oleh Jerman di semi final. Tragedi yang disebut dengan Mineirazo (karena digelar di Estadio Mineirao) itu membuat Brasil belum bisa kembali memulihkan kepercayaan dirinya di level dunia. 

Sebaliknya, Cile justru sedang meroket. Terakhir, mereka baru saja menjuarai Copa America 2015. Banyak yang meragukan gelar tersebut. Apakah karena turnamen di gelar di negara sendiri?

Karena itu, pasukan La Roja—julukan Cile—harus membuktikan bahwa anggapan tersebut tidak benar. Situasi Cile sedang di atas angin karena kapten sekaligus pemain kunci Brasil, Neymar, tak bisa tampil karena larangan bertanding. 

Argentina vs Ekuador

Argentina selalu menjadi kontestan “tradisional” Piala Dunia. Hanya di empat edisi mereka absen. Melawan Ekuador, skuat asuhan Gerardo Martino diprediksi takkan sulit meraih tiga angka. Apalagi, mereka tampil di kandang sendiri di Estadio Antonio Vespuci, Buenos Aires. 

Namun, Martino justru kesulitan karena sedang surplus stok penyerang. Barisan trio penyerang dalam format 4-3-3 sudah cukup diisi Lionel Messi, Sergio Aguero, dan Angel Di Maria. Padahal, local hero sedang menunggu untuk tampil: Carlos Tevez. 

Buenos Aires adalah kandang Boca Juniors, klub yang kini diperkuat Tevez setelah hengkang dari Juventus. “Tevez adalah penyerang tengah tapi posisi itu untuk Sergio Aguero,” kata Martino seperti dikutip ESPN.  

Martino sebenarnya sudah mengakomodasi Tevez. Pada 9 September lalu dia memasang Tevez sebagai starter saat melawan Meksiko di laga uji coba. 

Bolivia vs Uruguay

Di kualifikasi Piala Dunia 2014, Bolivia gagal lolos ke Brasil. Mereka menjadi juru kunci bersama Paraguay. Harapan untuk lolos kembali muncul di benak anak asuh Julio Cesar Baldivieso. Sebab, di pertandingan pertama mereka akan menghadapi Uruguay di La Paz, tempat di mana tim-tim lawan bakal sangat kesulitan.

La Paz berada di ketinggian 3.600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tingginya hampir sama dengan puncak Gunung Semeru. Lawan yang tak terbiasa dengan oksigen yang tipis bakal dengan gampang dihajar La Verde—julukan Bolivia.— Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!