DNA saksi cocok dengan DNA di properti anak perempuan dalam kardus

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ada 99% kecocokan DNA salah satu saksi dengan properti yang dimiliki oleh anak 9 tahun yang ditemukan meninggal di dalam kardus

 

JAKARTA, Indonesia — Setelah hampir sepekan, polisi akhirnya menemukan titik terang dalam kasus pembunuhan PNF, seorang anak perempuan berusia 9 tahun yang ditemukan tewas di dalam kardus di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Hasil tes DNA salah satu saksi yang diamankan polisi cocok dengan DNA yang menempel pada barang milik korban.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan sampel DNA tersebut diambil dari sebuah kotak-selain kotak kardus pembungkus korban-di dekat lokasi korban dibuang di Jalan Sahabat, Kalideres. Di dalam kotak tersebut ada sebuah barang milik korban yang menempel DNA saksi tersebut.

“Setelah kami cek DNA yang ada pada barang korban itu, ada implikasi kecocokan sembilan puluh sembilan persen terhadap DNA dari salah satu saksi yang kami periksa,” kata Krishna, Kamis, 8 Oktober.

Dari 12 indikator DNA, semuanya cocok dengan DNA satu saksi yang diperiksa polisi ini. Untuk diketahui, polisi telah mengambil sampel DNA secara acak dari total 4 laki-laki dewasa yang tinggal di sekitar rumah korban dan juga di sekitar lokasi jenazah ditemukan.

Untuk memvalidasi hasil tes DNA tersebut, penyidik akan mengirimkan sampel tersebut ke lembaga lain untuk dilakukan tes kembali untuk mendapatkan second opinion

“Kami akan kirimkan barang bukti tersebut ke DVI (Disaster Victim Identification) atau lembaga lain yang mampu melakukan pengecekan DNA, sehingga nantinya akan muncul second opinion, dan bila lembaga tersebut mengafirmasi bahwa betul DNA tersebut match‎, maka kami akan fokus ke orang tersebut,” ujar Krishna.

Belum ada tersangka

Kendati telah mendapatkan kecocokan DNA, namun polisi tidak mau gegabah dalam menunjuk siapa pelakunya. 

Polisi masih akan mencari alat bukti lain dengan penelusuran secara deduktif, di antaranya dengan menelusuri rute dari lokasi hilangnya korban ke lokasi korban dibuang untuk mendapatkan gambaran pelakunya.

“Kami sudah menyusuri sampai radius 5-7 kilometer rute hilangnya korban dan temuan korban. Ini sulit karena kami harus menyisir satu per satu, membuka 18 rekaman CCTV dari beberapa tempat. Detil demi detil kita analisa untuk melihat aktivitas warga di CCTV tersebut, tapi kami belum mendapatkan gambaran,” kata Krishna.

Temuan hasil DNA yang ternyata positif itu pun belum bisa mengafirmasikan posisi saksi tersebut sebagai tersangka. Sebab, polisi masih harus merangkai bukti lain yang berkaitan dengan peristiwa pidananya, yaitu terjadinya kekerasan seksual terhadap korban dan pembunuhannya.

“Kedua peristiwa ini harus kami cari, kami dalami lokus dan tempusnya,” ujarnya.

Untuk mengetahui di mana terjadinya peristiwa kejahatan seksual dan pembunuhan itu, polisi terus melakukan olah TKP secara berulang-ulang sambil menyisir titik demi titik yang berpotensi terjadinya peristiwa itu.

 “Untuk dieksplorasi barang buktinya,” ucapnya.

Terkait penelusuran lokasi terjadinya kejahatan seksual dan pembunuhan itu, polisi telah menemukan kotak kardus di rumah salah satu saksi. Namun, lagi-lagi, polisi belum bisa memastikan jika pemilik kardus air mineral itu adalah pelakunya.

“Kenapa, karena ternyata banyak warga di sana yang meminum minuman tersebut,” tuturnya.

Di samping itu, polisi juga belum mendapatkan keterangan yang akurat dari saksi-saksi terkait siapa sosok yang terakhir bersama korban. Saksi-saksi itu kebanyakan anak-anak yang butuh waktu untuk digali keterangannya.

“Karena anak-anak ini tidak bisa ditanya seperti kita bertanya sama orang dewasa. Kebanyakan informasi dari anak-anak berubah-ubah, kami tidak bisa memeriksa dengan pola biasa karena itu kami kedepankan pemeriksaan dengan Polwan agar nyaman,” kata Krishna. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!