Luhut ancam ambil alih perkebunan yang dibakar

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Luhut ancam ambil alih perkebunan yang dibakar
"Pihak perusahaan wajib menjaga lahan yang dimilikinya, tidak mungkin kita terus-menerus disibukkan dan dibebani memadamkan lahan mereka yang terbakar pada setiap musim kemarau"

PALEMBANG, Indonesia — Gerah dengan kabut asap akibat kebakaran hutan yang tak kunjung berakhir, Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dia akan mengambil alih lahan yang terbukti dengan sengaja dibiarkan terbakar. 

“Pihak perusahaan wajib menjaga lahan yang dimilikinya, tidak mungkin kita terus-menerus disibukkan dan dibebani memadamkan lahan mereka yang terbakar pada setiap musim kemarau,” kata Luhut, Jumat, 9 Oktober. 

Dia meminta semua perusahaan perkebunan dan hutan tanaman industri untuk memiliki unit atau divisi khusus pemadam kebakaran sehingga bisa mengatasi kebakaran dengan cepat. Ini diharapkan bisa dimulai tahun ini atau selambatnya 2016. 

Bila perusahaan menolak membuat divisi pemadam kebakaran, mereka akan diberikan penalti, yakni pengambilalihan lahan karena tidak maksimal melindungi lahannya dari ancaman kebakaran. 

Rencana sanksi ini diharapkan bisa mencegah kebakaran hutan atau lahan yang berujung pada kabut asap terjadi lagi tahun depan. 

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan di Palembang, Sabtu, 3 Oktober. 

“Hak guna usaha (HGU) pada lahan yang tidak dikelola dengan baik dan dibiarkan terbakar oleh pemiliknya sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana kabut asap di wilayah Sumatera Selatan dan beberapa provinsi lainnya akan dievaluasi untuk dipertimbangkan pencabutannya,” kata Ferry. 

Laporan dari Kepala BPN Sumatera Selatan menunjukkan terdapat 2.412 hektare lahan terbakar di provinsi tersebut. Saat ini, titik api di Sumatera Selatan masih tinggi dan ditengarai menyebabkan kabut asap yang meluas ke provinsi lain. 

Akibatnya, ribuan warga terkena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), bahkan beberapa diduga meninggal karena hal tersebut. Delapan belas bayi belum lama ini diberitakan dirawat intensif karena menderita ISPA. 

Keluhan bukan hanya datang dari Indonesia. Selain Malaysia dan Singapura yang tiap tahun ikut merasakan dampak negatif dari kabut asap, belum lama ini diberitakan warga di Pulau Cebu Filipina dan Phuket di Thailand juga mengalami kabut asap yang diduga berasal dari Indonesia. 

Presiden Joko “Jokowi” Widodo akhirnya bersedia bekerja sama dengan negara lain untuk membantunya mengatasi masalah kabut asap. — Laporan dari Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!