Mixed Martial Arts

LadyJek sediakan alarm jika penumpang perempuan dalam bahaya

Elfa Putri Setyanti

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

LadyJek sediakan alarm jika penumpang perempuan dalam bahaya
LadyJek tetapkan skema tarif Rp 25.000 untuk 6 kilometer pertama, dan Rp 4.000 untuk setiap satu kilometer berikutnya

Startup yang bergerak di ranah layanan booking transportasi nampaknya tengah naik daun. Dua nama yang marak dibicarakan tentu saja Go-Jek dan GrabBike

Tak ketinggalan, para pemain baru di ranah ini pun mulai banyak bermunculan. Salah satunya adalah LadyJek yang diluncurkan beberapa waktu lalu. Sesuai dengan namanya, layanan ojek ini ditujukan untuk penumpang wanita dan pengemudinya pun sesama kaum hawa.

Founder LadyJek Brian Mulyadi mengatakan bahwa keamanan wanita sering terancam saat menggunakan transportasi. Karena itu, LadyJek berupaya menjadikan keamanan pengguna sebagai fokus utamanya. Ia menambahkan, saat ini layanan LadyJek baru tersedia di Jabodetabek.

Demi menambah image kewanitaan, para pengemudi layanan ini menggunakan jaket berwarna ungu dengan helm berwarna merah muda.

Hanya fokus pada layanan transportasi

Bila sebagian layanan booking transportasi lainnya juga menyediakan fitur untuk pemesanan dan pengantaran makanan atau dokumen serta jasa lainnya, maka berbeda halnya dengan LadyJek. Brian mengatakan bahwa hingga saat ini, fokus utama mereka adalah booking transportasi saja dan tidak akan merambah ranah lainnya.

Saat ini, sudah ada sekitar 700 pengendara yang mendaftar untuk bergabung dengan startup ini. Pihak LadyJek sendiri menggandeng layanan asuransi dari Bank Mandiri untuk menjamin keselamatan pengguna dan pengemudi LadyJek.

Aplikasi LadyJek saat ini hanya tersedia untuk Android. iOS akan segera menyusul. Foto dari Tech in Asia

Sedangkan untuk tarif, LadyJek menetapkan skema tarif Rp 25.000 untuk 6 kilometer pertama dan Rp 4.000 untuk setiap satu kilometer berikutnya. 

Tarif ini akan bersaing ketat dengan Go-Jek dan GrabBike yang kini masih menerapkan promo tarif datar sebesar Rp 15.000 dan Rp 10.000.

Bagaimanapun, LadyJek memberi keleluasaan bagi pengguna untuk memilih salah satu dari tiga cara pembayaran. Cara pembayaran yang pertama adalah secara tunai. Cara ini biasa digunakan oleh penyedia layanan ojek berbasis aplikasi smartphone lainnya dan juga ojek pangkalan. 

Sementara dua cara pembayaran lainnya sudah mulai mengaplikasikan teknologi. Hal ini dimungkinkan berkat kerja sama yang terjalin dengan Bank Mandiri dan operator seluler XL.

Melalui kerja sama tersebut, penumpang dapat membayar ongkos LadyJek dengan XL Tunai dari XL dan E-Cash Mandiri dari Bank Mandiri. Pilihan pembayaran ini, menurut Brian, adalah salah satu keunggulan mereka dibandingkan kompetitor layanan booking ojek lainnya.

Aplikasi LadyJek sudah tersedia untuk platform Android dan akan tersedia untuk iOS dalam waktu mendatang. Ia menambahkan, aplikasi tersebut telah dilengkapi dengan fitur LadyJek Shield yang berupa panic alarm jika ada peristiwa berbahaya yang terjadi.

Panic Alarm ini akan berbunyi nyaring jika terjadi kejahatan untuk menarik perhatian orang di sekitarnya. Shield atau perlindungan tersebut berupa gantungan kunci Panic Alarm yang akan berbunyi nyaring menarik perhatian orang di sekeliling bila terjadi tindak kejahatan di jalan.

Selain itu, ada pula Dispatch Team atau fitur yang melekat pada aplikasi pengemudi. Fitur ini digunakan untuk memberikan kepastian lokasi pengemudi dan alert signal untuk tim pendukung dari LadyJek dalam memberikan bantuan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti masalah pada kendaraan atau kecelakaan.

Dua fitur ini dapat bekerja bila pengguna membuka aplikasinya terlebih dahulu.

Bisnis layanan transportasi dengan motor memang kian populer, terlebih dengan pesaing besar. Menanggapi hal ini, Brian mengungkapkan:

“Fokus utama LadyJek adalah keamanan dan kenyamanan bagi pengguna wanita. Kami tidak khawatir dengan persaingan, karena celah yang coba diisi akan semakin menguntungkan pengguna. Selain itu, kami juga ingin membantu wanita dalam menambah penghasilan tambahan,” kata Brian.

Sayangnya, Brian enggan menyebut besarnya dana yang dikeluarkan untuk layanan ini. Ia hanya mengatakan bahwa hingga awal tahun mendatang, ia ingin pasar lebih mengenal layanan ini terlebih dahulu dan tidak menargetkan keuntungan.

Selain duo ojek berwarna hijau – Go-Jek dan GrabBike — penyedia layanan booking transportasi dengan roda dua lainnya adalah TOPJEK dan Blu-Jek yang diluncurkan beberapa waktu lalu. Akankah persaingan startup booking ojek terus berlangsung hingga 2016 mendatang? —Rappler.com

Artikel ini sebelumnya diterbitkan di Tech in Asia.

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!