Menuju final Piala Presiden: Kekuatan mental dan kedalaman skuat, kunci sukses Persib

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menuju final Piala Presiden: Kekuatan mental dan kedalaman skuat, kunci sukses Persib
Inilah rekaman perjalanan Persib Bandung menuju partai puncak Piala Presiden 2015

JAKARTA, Indonesia — Persib Bandung berhasil melaju ke Final Piala Presiden setelah melalui jalan yang cukup berliku. Tampil sempurna di babak penyisihan grup, Maung Bandung—julukan Persib—harus bersusah payah melewati babak perempatfinal dan semifinal.

Di babak penyisihan grup, Persib meraih tiga kemenangan: 4-0 atas Persiba Balikpapan, 2-0 kontra Bonek FC, dan 4-0 lagi saat menghadapi Martapura FC. 10 gol dicetak, tak sekalipun kebobolan. Catatan ini membuat Persib lolos dengan status sebagai juara grup dan diunggulkan menjadi juara.

Tapi memasuki fase knock out, di luar dugaan Persib ditaklukkan Pusamania Borneo FC 2-3 di Samarinda saat laga perempatfinal leg pertama. Kekalahan ini sempat membuat kinerja Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih disorot.

Persib kemudian berhasil bangkit setelah menang 2-1 di leg kedua yang digelar di kandang mereka. Unggul agresivitas gol tandang, Persib memastikan diri lolos ke babak semifinal di hadapan para Bobotoh—sebutan untuk pendukung Persib.

Skenario yang hampir sama terulang di semifinal. Berjumpa Mitra Kukar, Persib kembali takluk 1-0 saat menjalani leg pertama di kandang Mitra Kukar. Keraguan kembali muncul. Tapi lagi-lagi Persib membuktikan kualitasnya saat unggul 3-1 di kandang. 

Dua kali lolos setelah terlebih dahulu tertinggal membuat Persib kembali difavoritkan menjadi juara. Kekuatan mental para pemain disebut Djadjang menjadi kunci sukses Persib melakukan hal ini. 

“Pemain menunjukkan mental mereka. Pantang menyerah, dan mental juara,” katanya, Rabu, 14 Oktober. 

Ilija Spasojevic dan kedalaman skuat jadi kunci

Selain faktor mental, keberhasilan Persib melaju ke final juga karena efektifitas strategi permainan mereka. Sosok Ilija Spasojevic menjadi kunci di sini. 

Djadjang menjelaskan bahwa adanya sosok Spasojevic membantu Persib mengembangkan permainan yang baik, terutama dalam menjalankan strategi serangan langsung.

Dengan postur jangkungnya, Spasojevic membuat proses screening bola berjalan dengan baik. Ini membuka jalan bagi rekannya yang menggedor dari lini kedua. Keberhasilan strategi ini sudah dibuktikan misalnya dalam kemenangan atas Borneo FC di perempatfinal. 

Selain itu, Persib juga memiliki “kedalaman” skuat. Materi pemain mereka relatif merata kualitasnya dari lini ke lini. Pemain cadangan juga memiliki kemampuan yang tak jauh dari pemain utama. Pembuktiannya adalah saat harus tampil menghadapi Mitra Kukar tanpa lima pemain inti, kualitas permainan Persib tak berkurang signifikan. Mereka hanya kalah tipis 0-1.

Kehadiran Bobotoh jadi sumber motivasi 

Kapten Persib Firman Utina mengaku bangga dengan militansi Bobotoh, itu yang membuat mereka berusaha keras bangkit setiap tertinggal.

“Stadion penuh, pemain pasti terlecut semangatnya. Belum lagi kami sempat lihat mereka rela menginap di mes. Militansi mereka membuat pemain makin militan. Mereka sudah kerja keras, kami tak akan kecewakan mereka. Karena itu pemain yang sempat selisih paham hilang dan sabar bermain untuk bangkit kembali,” kata Firman. — Rappler.com

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!