Kabut asap pekat, 300 bayi derita pneumonia di Kutai Barat

Adzkia Tunggadewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kabut asap pekat, 300 bayi derita pneumonia di Kutai Barat

AFP

BALIKPAPAN, Indonesia — Dinas Kesehatan Kalimantan Timur menyatakan sebanyak 300 bayi di Kabupaten Kutai Barat terkena Pnenumonia akibat kabut asap yang melanda daerah itu dalam beberapa bulan terakhir. Data tersebut belum final, jumlah penderita masih bisa bertambah.  

“Khusus untuk kabupaten Kubar, tercatat 338 bayi terkena pnemonia. Data tersebut diperoleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dari Pemerintah Kabupaten Kubar,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kaltim, drg Soeharsono, Rabu, 14 Oktober. 

Pneumonia adalah salah satu penyakit yang disebabkan karena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Pada bayi, penyakit ini lebih berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. 

Sementara itu, di Palangkaraya pemerintah setempat menyediakan tempat penampungan bayi untuk tangani bayi yang menderita ISPA. Saat ini ada beberapa bayi dirawat di sana. 

“Bahkan ada bayi yang dirujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Doris Silvanus. Kalau soal jumlah pasti berapa bayi yang dibawa ke tempat penampungan tersebut kurang ingat, tapi tidak sampai belasan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah Suprastija Budi, Rabu, 14 Oktober. 

Tempat penampungan bayi ini berada di gedung milik Dinas Sosial yang berlokasi di Jalan Tjilik Riwut. Tempat ini diprioritaskan untuk bayi yang berasal dari keluarga yang kurang mampu yang rumahnya tidak dilengkapi dengan sirkulasi udara yang memadai. 

“Tempat penampungan bayi itu dipersiapkan tanpa dipungut biaya atau gratis, sehingga keluarga yang memiliki bayi dan terindikasi akan terkena ISPA akibat kabut asap, disarankan segera melaporkan ke Dinkes Kalteng,” kata Suprastija.

Bayi yang terindikasi ISPA ditangani oleh tim medis RSUD Doris Silvanus.

“Apabila kondisi bayi memburuk maka tim kesehatan dapat segera merujuk ke RSUD untuk ditindaklanjuti. Hal ini dilakukan supaya jangan sampai terjadi kematian terhadap bayi yang bersangkutan.”

Tak hanya bayi, jumlah orang dewasa yang mengalami masalah pernafasan terus meningkat. 

Menurut Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, jumlah penderita ISPA selama bencana kabut asap hingga September telah mencapai 97.895 orang. 

“Namun sejak Juli – September 2015, penderita ISPA tertinggi terjadi pada Agustus dengan 38.858 penderita atau meningkat sebanyak 7.771 penderita ISPA. September 2015, jumlah penderita cenderung menurun, yakni 27.951 penderita atau berkurang 10.907 orang dibanding penderita ISPA pada Agustus,” kata Soeharsono. 

Dinas kesehatan di berbagai daerah yang terselimuti kabut asap telah menasihatkan warganya untuk tidak beraktivitas di luar rumah, atau menggunakan masker ketika keluar rumah. — Laporan dari Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!