Tottenham Hotspur vs Liverpool: Flop atau klop?

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tottenham Hotspur vs Liverpool: Flop atau klop?
Semua orang menunggu racikan pertama Juergen Klopp di Liverpool. Kabar buruk. Dia harus menghadapi Tottenham Hotspur.

JAKARTA, Indonesia – Dalam sebuah wawancara di televisi Inggris, mantan bek Liverpool Jamie Carragher pernah menyebutkan salah satu alasan mengapa klub kesayangannya itu tak bisa bangkit. 

“Para pemain merasa mereka bermain untuk tim besar. Padahal tidak,” kata Carragher. 

Kolumnis Guardian David Conn menambahkan dengan lebih spesifik, detil, dan terdengar menyakitkan. “Siapapun pelatih yang menangani Liverpool, dia tidak akan sukses membawa gelar. Selain karena para pemainnya, tim ini memang tidak dibangun untuk juara,” katanya.  

Pernyataan tersebut tentu membuat mental fans Liverpool drop. Secara tidak langsung dia memprediksi bahwa Klopp bakal flop.Tapi pernyataan itu juga bisa dimaknai lain. 

Jika Liverpool memang bukan tim yang dibangun untuk juara, adalah tugas Klopp untuk merombaknya dari awal. Seperti yang dia lakukan bersama Mainz 05 dan Borussia Dortmund, dua klub yang melambungkan namanya. 

Masalahnya, menangani sebuah tim di tengah kompetisi adalah tantangan paling berat bagi seorang pelatih. Dia tidak bisa merombak fondasi permainan tim. Sebab, semuanya sudah dibangun pelatih sebelumnya.

Apalagi, bursa transfer juga sudah tutup. Baru dibuka lagi pada Desember mendatang. 

Memaksakan diri untuk mengubah permainan tim juga bukan pilihan bagus. Sebab, para pemain memerlukan waktu adaptasi yang tidak sebentar. Pada beberapa pemain prosesnya bahkan memakan waktu yang lama. Apalagi, Klopp baru memimpin latihan tim tak sampai seminggu setelah jeda laga internasional. 

Lantas, apa yang bisa dilakukan pelatih Klopp?

Satu-satunya cara yang paling tidak bisa dilakukan saat ini oleh  pelatih 48 tahun itu adalah melakukan pendekatan mental. 

Karena itu, jelang laga perdananya di Premier League melawan Tottenham Hotspur 17 Oktober, dia meminta anak asuhnya untuk bermain lepas. Mereka diminta memainkan sepak bola terbaik yang mereka impi-impikan. 

“Kami harus melepas semua beban berat di masa lalu. Kami akan berlari dan bertarung, menyerang dan bertahan bersama-sama. Seperti sepak bola dalam impianmu yang terhebat,” kata Klopp

Klopp ingin agar pasukannya segera move on dari masa-masa kelam di bawah Brendan Rodgers. Semua kesalahan yang membuat Liverpool macet di posisi ke-10 Premier League dengan hanya meraih 12 poin dari delapan laga harus segera dilupakan.

“Yang paling penting saat ini adalah kami memulai semuanya dari awal. Saya tidak tertarik dengan apa yang terjadi sebelumnya. Saya hanya memikirkan bagaimana bisa stabil dalam permainan,” katanya.

Tapi, dalam konferensi pers di lokasi latihan Liverpool di Melwood itu, Klopp tak menuntut terlalu banyak dari para pemain. Dia meminta agar mereka menutup semua lubang-lubang pertahanan dengan solid. “Jika ada sedikit peluang, baru kita manfaatkan,” katanya.

Klopp rupanya ingin agar para pemain lebih rileks. Dia tidak mau membebani mereka dengan harapan  selangit. Dia juga tetap memuji mereka meski rekam jejak Liverpool di Premier League musim ini irit kemenangan.

“Yang penting bukan soal berapa banyak kesalahan yang kamu buat dalam pertandingan. Tapi bagaimana kamu melupakannya sesudah laga,” ungkap pelatih pirang tersebut.

Klopp memang harus mendinginkan situasi. Selain agar para pemain bermain tanpa beban, manajer 48 tahun itu harus menjaga agar suasana tim tetap kondusif. Sebab, Liverpool sedang dilanda badai cedera dalam persiapannya menghadapi Spurs.

Sekitar 8 pemain tak bisa diturunkan karena cedera atau sedang mengalami masalah kebugaran. Pemain yang tak bisa turun, di antaranya, Jon Flanagan, Jordan Henderson, Christian Benteke, Roberto Firmino, Joseph Gomez, dan Danny Ings. Sementara itu, Philippe Coutinho dan Dejan Lovren diragukan bisa tampil. 

Namun, Klopp masih bisa bernapas lega. Sebab, Daniel Sturridge sudah sembuh dari cedera panjangnya. 

Jika Klopp berusaha mendinginkan suasana, lain halnya dengan situasi di Tottenham Hotspur. Klub asuhan Mauricio Pochettino itu sedang on fire. Mereka termasuk tim yang sedang “kejam” di kandang, White Hart Lane. 

Korban terakhir Spurs adalah klub pemuncak klasemen sementara, Manchester City. The Citizens dihajar 4-1 di White Hart Lane. 

Kiper Spurs Hugo Lloris mengatakan bahwa rekan-rekannya akan berusaha mengulangi performa gemilang mereka saat menjamu City. “Jika kami bisa mempertahankan performa seperti itu, banyak pertandingan yang bisa dimenangkan,” kata Lloris seperti dikutip Express.  

Lloris menyebut kelemahan timnya saat ini adalah pada barisan penyerang. Bomber Inggris Harry Kane masih berusaha mengembalikan penampilannya musim lalu. Hingga pekan kedelapan, dia baru mencetak satu gol. “Ketajaman tim tidak hanya tanggung jawab satu orang,” kata Lloris membela rekannya. 

Lloris tidak salah.  Pertahanan Spurs termasuk salah satu yang paling solid di Premier League. Tim dari London Utara itu adalah tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit, yakni tujuh gol. Jumlah yang sama dengan Arsenal, Manchester City, dan Crystal Palace, dan Watford. 

“Kemenangan akan datang sendiri jika kami mempertahankannya. Termasuk saat melawan Liverpool,” kata Lloris.

Prakiraan susunan pemain 

Tottenham Hotspur (4-2-3-1)

Lloris; Walker, Alderweireld, Vertonghen, Davies; Alli, Dembele; Lamela, Eriksen, Chadli; Kane.

Pelatih: Mauricio Pochettino

Liverpool (4-2-3-1)

Mignolet; Clyne, Skrtel, Sakho, Moreno; Lelva, Can; Milner, Coutinho, Lallana; Sturridge.

Pelatih: Juergen Klopp.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!