Seorang muslimah yang melangkah keluar dari poligami

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Seorang istri yang dipoligami memberikan kado mengejutkan untuk ulang tahun kelima pernikahannya. Dia berani berkata tidak

Saya muslimah biasa.
Kenapa harus berpoligami jika satu istri saja cukup?

Maaf, saya bukannya menentang hukum Allah yang memperbolehkan laki-laki beristri lebih dari satu. Saya hanya mengutarakan perasaan saya dan mungkin mayoritas perempuan yang tidak siap berbagi, tapi “terpaksa” untuk berbagi.

Saya muslimah biasa, seorang istri. Ibu dari dua orang anak dan sementara mengandung anak ketiga. Umur saya 26 tahun. Dan dari awal saya menikah, saya tidak pernah sedikitpun terbersit akan mengalami yang seperti ini.

Saya baru menginjak usia 25 tahun saat suami saya memutuskan untuk berpoligami. Perasaan saya? Sakit. Hancur. Perih. Kecewa. Marah. Merasa dikhianati, merasa dibohongi, merasa tidak berguna, terpuruk, seperti mau kiamat. Saya ingin mati saja saat itu.

Suami saya HARUS berpoligami. Dan saya pun HARUS menerima itu. Demi suami saya, demi anak-anak saya. Demi rumah tangga saya.

Saya tidak siap berbagi.

Tidak bisa.

Saya sudah berusaha bertahan. Dan saya menyerah. Saya menyerah pada poligami. 1 tahun, 4 bulan, 9 hari. Kekuatan saya hanya sampai di sini. Tepat di tahun ke 5 pernikahan saya.

Poligami itu… menyakitkan. Tidak. Saya tidak bisa lagi.

Saya memohon petunjuk Allah. Hati saya tergerak membuka QS An Nisa ayat 129 dan 130.

Bismillah. Semoga ada hikmah di balik semua ini. Allah mengganti air mata saya dengan kebahagiaan.

Akan ada yang menangis dengan keputusan saya. Akan ada yang tertawa. Akan ada yang mencemooh. Akan ada yang menjatuhkan, tapi saya yakin, banyak doa dan dukungan untuk saya. Ada Allah untuk saya. Sekarang saya tidak butuh dan tidak peduli komentar orang. Saya hanya akan mengikuti kata hati saya, sambil terus memohon petunjuk dari Allah SWT.

Pesan saya untuk para calon suami dan para suami yang mungkin terbersit keinginan untuk berpoligami, mohon pikirkanlah baik-baik dan bijak sebelum mengambil keputusan dan bertindak. Akan banyak yang tersakiti jika Anda mementingkan ego Anda.

Pikirkanlah perasaan istri Anda. Apakah dia betul-betul ikhlas? 🙂 Pandangi wajah istri Anda, dia ikhlas menerima Anda apa adanya.

Saya mohon maaf jika ada yang tersinggung dengan video ini. Mohon untuk tidak berkomentar yang negatif.

Wassalam.
20/10/2015, @notarich_ana

Demikianlah Ana Abdul Hamid menyatakan sikap tegas menolak poligami melalui video yang diuploadnya di Youtube dan Facebook. Apakah kamu setuju poligami? Tulis pendapatmu di kolom komentar di bawah. – Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!