Kabut asap tebal, ujian pun dibawa pulang

Denni Risman

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kabut asap tebal, ujian pun dibawa pulang
Murid salah satu sekolah dasar sempat datang untuk mengikuti ujian, namun akhirnya soal ujian dibawa pulang untuk dikerjakan di rumah

 

PEKANBARU, Indonesia — Rencana tetap melakukan proses belajar mengajar di tingkatan sekolah dasar, Kamis pagi, 22 Oktober, terganggu. Kabut asap pekat dengan polutan yang berbahaya mencapai 610 psi, telah membuat pihak sekolah memulangkan lebih awal. 

Sebelumnya, lewat pengumuman di akun facebooknya, Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Zulfadhil, menyebutkan sekolah pada hari ini tetap berlangsung. Namun karena jam belajar dipercepat, dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 09.30 WIB, pihak sekolah memanfaatkan untuk melaksanakan ujian tengah semester. 

Ternyata proses ujian mid atau ujian tengah semester tidak berlangsung mulus. Seperti terlihat di SD Negeri 75 Pekanbaru, kabut asap yang telah masuk ke ruang kelas, membuat pihak sekolah mengambil kebijakan memulangkan muridnya lebih cepat. Sementara, soal ujian tengah semester yang sudah dipegang murid dibawa pulang.

Guru SD Negeri 75 Pekanbaru, Asnidar menyebutkan, melihat kondisi yang semakin parah, demi menjaga kesehatan anak, murid terpaksa dipulangkan lebih cepat.

“Keputusan itu kami ambil setelah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru,” ujar Asnidar. 

“Untuk lembar jawaban dan soal ujian yang sudah dibagikan, kami putuskan dikerjakan oleh anak-anak di rumah. Hari Senin, soal dan lembar jawaban dikembalikan ke sekolah.”

Sementara untuk tingkatan SMP dan SMA, proses belajar mengajar tetap berlangsung hingga pukul 09.30 untuk yang masuk pagi dan 09.30-11.30 WIB untuk masuk siang. Dalam instruksi yang dikeluarkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Zulfadhil, para pelajar diwajibkan memakai masker selama di sekolah.

Dari pantauan, saat pelajar pulang sekolah, banyak dari mereka yang tidak mengenakan masker. Seperti saat pelajar SMP Negeri 21 Arengka pulang sekolah, hanya sebagian pelajar yang mengenakan masker.

Kebijakan Kadisdik ditentang

KABUT ASAP. Pengemudi motor berkendara menembus kabut asap di Riau, Kamis, 22 Oktober. Foto oleh Denni Risman/Rappler

Kebijakan Kadisdik yang tetap tidak meliburkan sekolah dalam kondisi kabut asap pekat dan polutan berbahaya banyak ditentang para orangtua. Apalagi bagi mereka yang sekolah di swasta, seperti sekolah dasar Islam terpadu yang jam belajarnya panjang dari pukul 07.00-16.00 WIB. 

Pasalnya, dalam kebijakan Kadisdik itu, sekolah yang memiliki ruang belajar pakai pendingin ruangan, AC, dibolehkan untuk tetap belajar seperti biasa.

“Ini kebijakan aneh,” kata Novrizon yang anaknya sekolah di SD Al Azhar Arifin Achmad. Anak-anak hanya selamat dari menghirup udara yang beracun saat di dalam kelas. Ketika di luar kelas, mereka banyak yang tidak memakai masker.

“Saya sudah protes langsung ke Zulfadhil. Katanya, itu kebijakan sekolah yang membiarkan anak-anak bermain di luar tanpa masker. Saya sudah minta Kadisdik untuk bersikap tegas dalam mengambil kebijakan. Pihak sekolah tidak mau disalahkan, karena ketika anak-anak pulang, tanggung jawabnya sudah lepas,” kata Novrizon.

Sementara di status dinding Zulfadhil sendiri, kalimat protes juga banyak dilontarkan para orangtua. Mereka minta sekolah diliburkan sama sekali. Zulfadhil sendiri dalam instruksi hari Rabu kemarin, 21 Oktober, telah menyebutkan Jumat dan Sabtu ini sekolah diliburkan untuk semua tingkatan. Namun, keputusan itu belum berlaku pada sekolah swasta yang memiliki ruang berpendingin. 

Sampai saat ini korban akibat kabut asap di Riau yang sudah berlangsung sejak bulan Juni hingga sekarang, tercatat 80.263 orang, sebanyak 67.238 orang diantaranya terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Terbanyak terkena ISPA berada di Pekanbaru dengan 14.738 orang. — Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!