Lereng Semeru terbakar, sekitar 30 pendaki berusaha dievakuasi

Dyah Ayu Pitaloka

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Lereng Semeru terbakar, sekitar 30 pendaki berusaha dievakuasi
Sepanjang musim kemarau tahun ini, sudah terjadi 10 kali kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

MALANG, Indonesia – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup jalur pendakian di Semeru, setelah kawasan hutan lindung di dekat jalur pendakian Watu Rejeng dan Landengan Dowo di lereng Gunung Semeru terbakar, Kamis, 22 Oktober. 

Petugas BB TNBTS bersama masyarakat setempat berupaya memadamkan api sekaligus melakukan sterilisasi lereng gunung dari pendaki setelah pendakian ditutup sejak Kamis.

“Upaya evakuasi pendaki terus dilakukan bersamaan dengan upaya pemadaman. Saat ini tersisa sekitar tiga puluhan pendaki yang dipusatkan di Ranu Kumbolo,” kata Kepala BB TNBTS Ayu Dewi Utari, Jumat, 23 Oktober. 

Sebagai upaya evakuasi, petugas mengarahkan pendaki untuk turun lewat jalur pendakian alternatif, yaitu Ayek-Ayek. Sebelumnya, jalur Ayek-Ayek lebih sering digunakan oleh penduduk setempat. 

Petugas juga menyediakan volunteer shelter di Ranu Kumbolo sebagai tempat beristirahat bagi pendaki yang kelelahan sebelum melanjutkan perjalanan untuk turun. 

Selama Oktober ini, petugas mencatat rata-rata ada 100 pendaki yang naik ke Gunung Semeru setiap harinya. Jumlah itu dikatakan jauh lebih sedikit dibanding bulan-bulan lain. 

Namun petugas kini menutup total jalur pendakian setelah kebakaran terjadi di dekat jalur pendakian dan berpotensi terus meningkat. Penutupan dilakukan tanpa ada batas waktu tertentu mengikuti kondisi yang ada di lapangan.

“Penutupan dilakukan sejak 22 Oktober 2015 sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” kata Ayu.

Kebakaran capai 25 hektar

RANUKUMBOLO. Puluhan pendaki diperkirakan masih terjebak di Ranukumbolo, sebuah danau alam di ketinggian 2390 mdpl. Foto oleh Dyah Ayu Pitaloka/Rappler

Kebakaran selalu terjadi hampir setiap tahun di kawasan Bromo, Tengger Semeru. Kebakaran kali ini muncul sejak 20 Oktober 2015 dan terus mengarah ke jalur pendakian. 

Petugas mencatat ada empat blok di sekitar jalur pendakian yang terbakar sejak 20 Oktober, yaitu jalur pendakian Watu Rejeng, pos pendakian 2, pos pendakian 3, serta jalur di sekitar pos pendakian Landengan Dowo. 

Total kebakaran mencapai luasan 25 hektar di empat blok tersebut.

Upaya pemadaman dilakukan oleh 40 petugas dengan berbagai cara tradisional. Namun kobaran api yang besar membuat upaya petugas sulit untuk mengendalikan api. Sedangkan tambahan relawan baru dilarang naik untuk membantu upaya pemadaman.

“Dari empat blok yang terbakar, hingga saat ini kobaran api terus menyala dan berpotensi meluas,” kata Ayu.

Petugas yang ada difokuskan mengendalikan api yang bisa dijangkau dan mudah untuk dijinakkan. Petugas juga mengupayakan untuk mengevakuasi sejumlah pendaki dari Ranu Kumbolo menuju pos pendakian terakhir, Ranu Pani. 

Sepanjang musim kemarau kali ini, sudah terjadi 10 kali kebakaran di kawasan TNBTS. Total luas lahan yang terbakar mencapai sepanjang tahun ini mencapai sekitar 200 hektar. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!