Risma jadi tersangka?

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mengumumkan bahwa Polda Jawa Timur telah menjerat mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai tersangka penyalahgunaan wewenang dalam kasus pemindahan kios Pasar Turi. 

“Iya, kami sudah menerima SPDP terhadap Risma, dari Polda Jatim pada 30 September lalu untuk kasus Pasar Turi,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Romy Ariezyanto, Jumat, 23 Oktober 2015.  

Pasal yang dituduhkan menurut Romy adalah adalah Pasal 421 KUHP tentang penyalahgunaan wewenang dengan ancaman hukuman dua tahun delapan bulan.  Namun demikian, Romy membantah kalau kejaksaan telah memeriksa Risma terkait kasus tersebut. 

“Saya juga bingung waktu ditanya teman-teman terkait informasi pemeriksaan tersebut, dan memang tidak ada pemeriksaan,” ucapnya. Ia enggan menjelaskan lebih jauh, mengatakan bahwa kasus tersebut ditangani oleh Polda Jawa Timur. 

Namun keterangan Romy dibantah oleh Polda Jawa Timur. 

“Tidak benar itu, tidak ada. Bu Risma bukan tersangka,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Anton Setiadi. 

Risma akan mengikuti Pilkada serentak untuk memperebutkan kembali kursinya sebagai wali kota.

Kasus rekayasa

Didik Prasetiyono, juru bicara tim Risma, mengatakan bahwa kabar adanya SPDP adalah bagian dari upaya menjegal Risma. 

“Hingga Jumat pukul 17.00 ini, kami belum menerima konfirmasi maupun salinan SPDP baik dari Polda Jatim maupun Kejaksaan Tinggi Jatim tentang hal tersebut. Ini indikasi rekayasa untuk menjegal calon kami,” kata Didik seperti dikutip media.

“Pada prinsipnya kami menghormati proses hukum tapi kami akan melawan segala bentuk rekayasa, kami akan koordinasikan hal ini dengan DPP PDI Perjuangan segera.”

— Laporan dari Antara/Rappler

BACA JUGA:

• Arzeti Bilbina siap hadapi Tri Rismaharini di Pilwalkot Surabaya
• Risma: Main game Sims City, saya belajar cara menangani kota
• Pilkada 2015: Demokrasi dan dominasi Risma di Surabaya