Lagi, seorang bayi meninggal setelah terpapar kabut asap

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Lagi, seorang bayi meninggal setelah terpapar kabut asap

EPA

“Sejak lahir, kondisi anak saya sehat-sehat saja. Namun, pagi sebelum ia meninggal, dia saya bawa bermain keluar rumah, di saat kabut asap begitu pekat"

 

LUBUK SIKAPING, Indonesia — Seorang bayi berusia tiga bulan meninggal setelah terpapar kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Kamis, 22 Oktober. 

Menurut Asmarani, ibu bayi Salsabila Nadifa, anaknya tidak pernah menderita sakit sebelumnya. 

“Sejak lahir, kondisi anak saya sehat-sehat saja. Namun, pagi sebelum ia meninggal, dia saya bawa bermain keluar rumah, di saat kabut asap begitu pekat,” kata Asmarani. 

Setelah itu, Asmarani mengatakan anaknya mulai mengalami kesulitan bernafas. Melihat kondisi Salsabila, Asmarani dan suaminya membawanya ke Puskesmas terdekat, tapi langsung dirujuk ke RSUD Lubuk Sikaping. 

Sepuluh menit setelah tiba di rumah sakit, Salsabila meninggal. 

“Begitu tiba di RSUD, badan si anak membiru, mengindikasikan ada gejala paru-paru dan badan lemas, denyut jantung 40 per menit. Kondisi bayi sudah kritis. Kita menangani bayi sekitar 10 menit, dan nyawanya tak tertolong lagi, Kamis sore, sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Khairunnisa, dokter yang menangani Salsabila, di rumah sakit tersebut. 

RSUD Lubuk Sikaping mengatakan bayi ini meninggal akibat penyumbatan saluran pernafasan, dalam istilah medis disebut sebagai aspiration pneumonia. Namun menurut Kepala RSUD Lubuk Sikaping Hidayah , Salsabila sudah menderita sakit dari September. 

“Dalam bahasa awamnya penyebab kematian bayi tersebut adalah terjadi penyumbatan saluran pernafasan, sehingga terjadi kejang yang sampai ke otak, dan Salsabila sudah pernah berobat pada September 2015 di poliklinik anak dengan rawat jalan,” kata Hidayah.

“Dari gejala yang ditimbulkan sebelum kematian bayi tersebut, dia tidak baru sakit, dia sudah sakit sejak lahir.”

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Desrizal menyatakan, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan 10 penyakit terbanyak di Pasaman, tidak hanya saat ada kabut asap, namun juga ketika tidak terjadi kabut asap. — Laporan dari Antara/Rappler

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!