SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo akan membicarakan empat hal saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Senin, 26 Oktober, waktu setempat, atau Selasa, 27 Oktober, waktu Indonesia.
Pertemuan bilateral itu akan digelar di Oval Office Gedung Putih, Washington DC. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pembicaraan Jokowi dengan Obama akan meliputi empat hal pembahasan.
Indonesia sebagai negara pluralis
“Yang pertama mengenai Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia, tapi pada saat yang sama Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar di dunia yang toleran, pluralis, dan sebagainya yang tidak dimiliki negara lain memberikan nilai strategis bagi Indonesia.
“Dengan itu Indonesia siap memainkan peran sebagai jembatan,” kata Retno dalam konferensi pers di Washington DC, Minggu, 25 Oktober, waktu setempat.
Ekonomi
Hal kedua adalah soal ekonomi yang menekankan ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka yang siap meningkatkan bekerja sama ekonomi dengan AS dan dunia.
Dengan ekonomi yang terbuka, kata Retno, menjadikan Indonesia lebih mudah bekerja sama dengan ekonomi negara manapun, apalagi didukung dengan paket kebijakan yang akan sangat membantu Indonesia menyampaikan kepada dunia bahwa ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka.
Pasar digital terbesar di Asia Tenggara
Hal ketiga adalah posisi Indonesia sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara, dengan pendapatan yang mencapai 12 miliar dolar AS pada 2014.
“Angka itu sangat berarti (kenaikannya) dibandingkan dengan pada 2013 yang sebesar 8 miliar dolar AS,” kata Retno.
Padahal, menurutnya, pencapaian itu belum ada campur tangan pemerintah di dalamnya.
“Kalau ada campur tangan pemerintah diproyeksikan pada 2020, Indonesia akan menjadi the biggest digital market di Asia Tenggara,” ujarnya.
Perubahan iklim
Hal keempat yang akan dibicarakan yakni isu perubahan iklim, mengingat kedua negara merupakan pemimpin negara besar.
“Goal-nya karena Indonesia adalah negara besar maka kita berharap bahwa pertemuan ini membawa manfaat bagi kedua belah pihak dan dunia,” ujar Retno.—Laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.