FOTO: Karya-karya di Indonesian Contemporary Art and Design 2015

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

FOTO: Karya-karya di Indonesian Contemporary Art and Design 2015
ICAD 2015 akan diselenggarakan selama lima pekan, sejak 28 Oktober hingga 30 November 2015 di Grand Kemang Hotel, Jakarta

JAKARTA, Indonesia — Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) kembali hadir sebagai bentuk kolaborasi desain dan seni kontemporer.

Selama lima pekan, sejak 28 Oktober hingga 30 November, pameran serta berbagai acara interaktif akan berlangsung di Grand Kemang Hotel, Jakarta.

Pada tahun ini, Yayasan Artura Insanindo selaku penyelenggara ICAD 2015 memilih Vertical Horizon sebagai tema, yang memberikan gambaran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan dan sesama.

Produk seni yang ditampilkan dalam ICAD 2015 sangat beragam, baik dari latar belakang seniman yang berpartisipasi maupun jenis karya yang dipamerkan.

Berikut beberapa instalasi yang dapat kamu temukan di ICAD 2015.

GOD IS LOVE, AND LOVE IS FROM GOD. Instalasi ini terepresentasi secara simbolis dalam sepuluh lampu yang disebar di grandkemang Hotel. Karya duo seniman Lampu RUNA, Naro Ardanto dan Intan Pradina Ardanto. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

LIFE AFTER AFTER LIFE. Foto ini menggambarkan keadaan saat berhadapan terlalu dekat dengan kemungkinan akan kematian, yang tertinggal hanyalah pertanyaan tentang kematian itu sendiri. Karya Davy Linggar. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

VI.CIS.SI.TUDE. Sebuah instalasi berupaa lat musik piano yang dimodifikasi dengan mengombinasikan susunan tangga nada yang berbeda polanya. Karya Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

BOX OF HORIZON. Instalasi ini menggambarkan bahwa persepsi tergantung pada jarak, ketinggian, dan sudut yang terbuat dari 4800 meter benang. Karya Ines Katamso. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

BESAR. Instalasi ini berangkat dari interpretasi tentang kematian sebagai bagian penting dari kehidupan. Karya Mella Jaarsma. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

THE LAST ROOM (AVAILABILITY). Perpaduan seni kinetis, desain interior, instalasi dan video musik, karya kolaboratif ini merupakan eksperimen tentang gerak dan bunyi. Karya Festival Director Diana Nazir bersama Randy Danistha dari Nidji, Bagus Pandega, dan Alain Goenawan.

LIFE, RIDE AND ROCK N' ROLL. Instalasi ini merupakan sebuah potret masyarakat di kota besar yang banyak menghabiskan waktu di jalan. Karya Eddi Prabandono. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

VOLUNTARILY DICTATED. Instalasi ini berupa potongan gambar maupun tulisan dari kemasan makanan yang disusun membentuk tulisan "Voluntarily Dictated," dua kata dengan makna yang bertolak belakang. Karya Prilla Tania. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

ROTAN. Hasil furnitur yang dirancang oleh 14 orang desainer asal Denmark. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler.com

—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!