SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Masker biasanya dipakai untuk menghalau asap atau partikel berbahaya bagi pernafasan, yang kini jadi keperluan pokok masyarakat di provinsi-provinsi terpapar parah asap kebakaran hutan dan lahan.
Tapi hari ini, di Gedung Parlemen di Senayan, Jakarta, yang jauh dari paparan asap pekat itu, masker juga dipakai para pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang terhormat itu saat memimpin Rapat Paripurna dengan agenda, salah satunya, pengesahan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2016.
Alasan mereka? Memakai masker dalam rapat hari ini adalah sebagai bentuk simpati dan dan empati para wakil rakyat kepada korban-korban paparan asap dan kebakaran hutan dan lahan
Adapun aksi solidaritas yg dilakukan u/ bencana kabut asap yaitu penggalangan dana oleh para Anggota DPR & gunakan masker. #ParipurnaLive
— DPR RI (@DPR_RI) October 30, 2015
Ketua DPR RI Setya Novanto juga mengajak seluruh anggota DPR untuk memberikan sumbangan; baik secara langsung melalui kotak sumbangan maupun transfer ke rekening Sekretariat Kepala Biro Keuangan Sekretariat Jenderal DPR.
“Sebagai langkah awal pimpinan memulai dengan menyumbang masing-masing Rp 10 juta. Jika ingin memberikan sumbangan melalui tunjungan kehormatan bisa lakukan melalui Sekretariat Jenderal DPR dan akan disalurkan ke masyarakat yang terdampak langsung,” kata Setya.
“Doa kita juga bersama juga penting. Kita mengajak pegawai DPR dan hadiran melakukan salat istisqo,” kata Setya.
Anggota pria DPR RI yang beragama Islam pun melakukan salat istisqo, atau salat meminta hujan, usai melaksanakan ibadah salat Jumat di halaman Gedung Parlemen.
Suasana Sholat Istisqo di Lapangan Sepak Bola DPR RI untuk meminta agar segera diturunkan hujan. #DPRpeduli pic.twitter.com/KExrus27Oa
— DPR RI (@DPR_RI) October 30, 2015
Namun aksi pimpinan DPR mendapat reaksi tajam, bahkan dari sesama anggota DPR.
Aksi simpatik pimpinan menarik, tapi terlambat. Kenapa tidak sebulan yang lalu?” kata Sekretaris Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Syarif Alkadrie dalam interupsinya.
Begitu Syarif menyampaikan sindiran, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Assegaf, langsung menginterupsi dan menyanggah pernyataan itu.
“Kita tidak alergi dengan menggunakan masker dalam ruangan ini, dan tak ada yang dilanggar,” kata Nurhayati.
Lalu, bagaimana dengan reaksi masyarakat Indonesia yang gemar menghujat aksi anggota DPR melalui media sosial? Mari kita simak:
Pagi ini #paripurna46 dibuka oleh pimpinan DPR yg menggunakan masker u/ solidaritas #asap Cek livetweet @wikidpr1 pic.twitter.com/1QWeR7syL7
— WikiDPR.org (@WikiDPR) October 30, 2015
Aku mah respek banget sama Ketua DPR yang walau masih perawatan dan pakai masker tapi tetep hadir di sidang pic.twitter.com/wyq9zkdkwF
— VictorKamang™ (@victorkamang) October 30, 2015
Mumpung SN di DPR sedang pencitraan pakai Masker, Gimana kalau kita kirim Fogging ke DPR sekarang 🙂 #StopCariMuka
— IG: ShafiqPontoh (@ShafiqPontoh) October 30, 2015
Demi solidaritas kemelut asap, pimpinan DPR rapat pakai masker. Lalu, kl bencana banjir,mrk rapat hrs gunakan apa?
— Shoshana Arbukot (@absolutia) October 30, 2015
Semoga nanti rapat DPR ttg Pengentasan kemiskinan, Pimpinan DPR kompak pake baju gembel, Rapat pemberantasan korupsi pake borgol… Cocok..
— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) October 30, 2015
Dan..pimpinan DPR nggaya pake masker saat sidang. Selain telat bereaksi dramatis kyk gitu, juga konyol.
— unilubis (@unilubis) October 30, 2015
Aksi tidak tdk.lucu. Seakan2 kebakaran hutan/lahan tdk ada andil DPR yg buat UU yg terkait dg penyebab kebakaran tsb https://t.co/KNiByte8Zz
— Muhammad Said Didu (@saididu) October 30, 2015
—Dengan laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.