Etika tak tertulis ketika hadiri pesta pernikahan

Brigida-Alexandra Marcella

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Etika tak tertulis ketika hadiri pesta pernikahan
Datang ke resepsi pernikahan bukan hanya sekadar salaman lalu makan dan pulang.

 

Ingat ketika Kristen Wiig berakting cemerlang sebagai Annie, perusak pesta pernikahan sahabatnya, Lillian, di film Bridesmaids? Meski film Hollywood ini sekilas nampak konyol, kita belajar bahwa ada etika tertentu yang harus dipegang ketika diundang sebagai tamu di pesta pernikahan.     

Berhubung hampir setiap akhir pekan Anda harus menghadiri resepsi pernikahan kerabat atau teman, ada gunanya Anda mengetahui beberapa “aturan” tersembunyi saat merayakan pernikahan orang lain.  

Hindari berdandan serba putih

Supaya Anda tidak jadi “kembar” atau bersaing dengan sang pengantin, pilihlah warna selain putih. Cari tahu dress code yang tercantum di dalam undangan. Dalam beberapa tema pernikahan, pasangan pengantin sengaja meminta para tamu untuk memakai pakaian serba putih karena sang pengantin wanita tidak memakai gaun putih. 

Saran kami, lebih baik ikuti dress code sesuai keinginan penyelenggara pesta. Ini bukan saatnya berdandan beda atau unik dan melanggar panduan.  

Bertutur kata manis

Tidak peduli seberapa ahlinya Anda dalam segala sesuatu yang berkaitan dengan pernikahan, simpan semua komentar dan pendapat pribadi untuk diri sendiri. Hargailah agama dan tradisi sang tuan rumah, walaupun Anda tidak mengerti sama sekali.

Warna dan motif taplak meja bertabrakan dengan bunga? Anggap saja Anda buta warna dan tidak melihatnya.

Makanan tidak sesuai dengan standar Anda? Anggap saja diet selama beberapa jam.

Ingat kalau pasangan pengantin – beserta keluarganya – sudah mencoba membuat pesta sebaik mungkin untuk orang-orang terdekat yang mereka cintai, termasuk keluarga, teman… dan salah satunya, Anda!

Harus ada timbal balik

Selalu ada  opini berbeda tentang berapa jumlah hadiah uang yang seharusnya kita berikan saat menghadiri pesta pernikahan. Namun, jika Anda memilih memberi amplop berisi uang dan bukan kado barang, prinsipnya jumlah tersebut bisa menutup biaya makanan Anda.

Hanya bawa pulang cinderamata dan barang Anda

Ladies, tepis keinginan membawa pulang karangan bunga dari meja. Wahai tamu pria, jangan ambil bunga untuk diberikan ke pasangan Anda. 

Selain ada kemungkinan pasangan pengantin tersebut menyewa dan harus membayar dekorasi yang hilang, Anda juga akan terlihat aneh ketika keluar dari ruangan pesta sambil membawa pot atau buket bunga, kan?  

Jika Anda benar-benar menyukai bunga yang Anda lihat di lokasi pesta, tunggulah saat pengantin wanita melemparkan buket bunga. Sedikit usaha akan membuat lebih seru.

Jika ada ‘after party’, jangan mabuk

Saat malam tiba dan pesta pernikahan jadi lebih meriah, tetap ingatkan diri sendiri bahwa Anda berada di resepsi pernikahan orang lain. Konsumsi minum beralkohol secara bijaksana – meskipun sang tuan rumah menyediakan free flow cocktail dan sampanye. 

Ingat kalau ada kemungkinan anggota keluarga dan kerabat mempelai tersinggung melihat Anda hilang kendali atau bahkan muntah di pesta.  

Simpan ‘selfie’untuk diri sendiri

Tip terakhir yang penting untuk diingat: berhati-hatilah saat mempublikasikan foto-foto di media sosial. Beberapa pasangan ingin membuat pernikahan mereka seintim dan sekecil mungkin – atau tidak mampu mengundang semua kenalan ke pesta – jadi lebih baik tunggu hingga si pengantin wanita atau pria memajang foto-foto mereka di media sosial. —Rappler.com

Tulisan ini sebelumnya diterbitkan di LiveOlive.com 

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!