FIFA sejalan dengan pemerintah Indonesia, sepak bola butuh reformasi

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

FIFA sejalan dengan pemerintah Indonesia, sepak bola butuh reformasi
FIFA setuju reformasi untuk sepak bola Indonesia, dan meminta pemerintah untuk terlibat


JAKARTA, Indonesia – Federasi sepak bola dunia (FIFA) ternyata mendukung langkah pemerintah untuk mereformasi sepak bola Indonesia. Hal itu terungkap dalam pernyataan resmi mereka di situs resmi lembaga yang bermarkas di Swiss tersebut, Senin, 2 November.

Dalam pernyataan sepanjang tiga paragraf tersebut, FIFA mengatakan bahwa Indonesia memang harus mereformmasi sepak bolanya. Bahkan, FIFA menegaskan bahwa antara mereka dan Presiden “Jokowi” Widodo memiliki pemikiran yang sejalan. Tidak bertentangan. 

“Sangat jelas bahwa FIFA, AFC (federasi sepak bola Asia), dan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) memiliki pandangan umum sama bahwa Indonesia adalah negara dengan potensi sepak bola yang sangat besar. Karena itu, reformasi sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi tersebut,” demikian bunyi pernyataan resmi tersebut.

Pernyataan tersebut juga menyatakan titik temu antara pemerintah dan FIFA, yakni reformasi sepak bola dijalankan dengan tetap menghormati aturan FIFA namun pemerintah sebagai stakeholder reformasi tersebut.  

Dengan jelas FIFA menerima pemerintah untuk terlibat dalam reformasi tersebut. Simak di kalimat kedua pada paragraf kedua pernyataan tersebut. “Pemerintah dipersilakan untuk terlibat dalam reformasi tersebut sebagai stakeholder.”

Padahal, selama ini PSSI selalu berlindung di balik statuta FIFA. Statuta tersebut memang menyatakan bahwa federasi sepak bola suatu negara, dalam hal ini PSSI, tidak boleh dicampuri urusannya oleh negara. Sebab, sepak bola dikhawatirkan menjadi ajang politik. 

Namun, alibi tersebut justru membuat PSSI tak tersentuh dari aturan-aturan hukum formal Indonesia seperti transparansi keuangan, kewajiban pembayaran pajak oleh klub sepak bola, pembiaran terhadap klub-klub yang mengemplang gaji pemain, dan beberapa klub yang tak memiliki badan hukum.

Itu belum termasuk dugaan adanya praktek tak terpuji di PSSI yang belum bisa dibawa ke ranah pidana seperti pengaturan skor, judi bola, dan suap terhadap pemain dan wasit.

Ternyata, dalam pernyataan tersebut, FIFA menyambut pemerintah untuk ikut membenahi PSSI. Hal ini seperti yang diungkapkan Humas Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot Dewobroto bahwa campur tangan pemerintah berupa pembekuan PSSI adalah justru karena banyak statuta FIFA yang dilanggar organisasi pimpinan La Nyalla Mattaliti tersebut. 

“Semuanya kita beberkan kepada FIFA,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Perwakilan FIFA yang datang menemui Jokowi adalah anggota Komite Ekskutif FIFA Kohzo Tashima dan Pangeran Abdullah serta anggota Komite Eksekutif AFC Mariano Araneta.

FIFA akan menemui semua pihak yang terkait dengan sepak bola Indonesia. Setelah bertemu Jokowi, mereka akan menemui Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI). Yang menarik, PSSI mendapat giliran terakhir ditemui. Setelah semua pihak yang selama ini mengkritik organisasi sepak bola Indoensia tersebut.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!