Indonesia

16 tahun KASKUS: Dari cendol, FJB dan debat politik

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

16 tahun KASKUS: Dari cendol, FJB dan debat politik
Para Kaskuser mengemukakan pengalaman, kesan, dan harapannya untuk forum komunitas dunia maya terbesar di Indonesia.

JAKARTA, Indonesia — KASKUS merupakan forum komunitas dunia maya terbesar di Indonesia yang dilahirkan oleh tiga orang pemuda Indonesia yang berkuliah di Seattle, Amerika Serikat, yaitu Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan. 

Hari ini, 6 November, KASKUS genap berusia 16 tahun. Kini KASKUS telah bertransformasi tidak hanya sebagai tempat berdiskusi, namun juga menyediakan layanan jual-beli dengan beragam produk yang ditawarkan dari para Kaskuser —pengguna KASKUS.

Sebagai komunitas online, KASKUS memiliki manfaat yang beragam bagi para penggunanya, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. 

Penulis sendiri memiliki akun KASKUS sejak tahun 2007 yang masih dapat diakses sampai sekarang. Namun sebagai silent reader selama delapan tahun, akun tersebut hanya pernah posting sebanyak enam kali.

Seorang wiraswastawan asal Jakarta Mirza mengaku telah menjadi anggota KASKUS sejak tahun 2009 dan masih aktif hingga sekarang.

“Biasanya paling sering di FJB (Forum Jual Beli), cari barang-barang. Tapi kadang ke Lounge buat lihat thread atau cari info,” kata Mirza kepada Rappler Jumat, 6 November.

Menurut Mirza, sebagai sebuah forum, KASKUS menyediakan ruang untuk berdiskusi, berdebat, mencari informasi, berbelanja, dan sebagainya. “Banyak orang yang sering cari info di KASKUS daripada ke Google. Kadang infonya lebih detail.”

Selain sering membaca informasi, Mirza juga sering berjualan FJB. Menurutnya aktivitas berbelanja di KASKUS relatif lebih aman dari pada di online shop lain karena kesolidan para Kaskuser.

“Misal ada yang tertipu di Jawa, nanti dia buka thread yang berisi minta tolong. Nanti Kaskuser regional Jawa akan membantu mencarikan si penipu, dan banyak yang berhasil,” cerita Mirza.

Lain halnya dengan pengalaman Hafiz. Mahasiswa jurusan sistem komputer di Universitas Sriwijaya, Palembang, ini menuturkan bahwa KASKUS memiliki daya tarik tersendiri bagi penggunanya.

“Semua orang tahu istilah seperti ‘juragan’, ‘cendol’, ‘bata’, dan lain-lain. Terus, penggunanya juga beragam, dari anak kecil sampai orang dewasa dan kontennya juga nggak basi,” kata Hafiz kepada Rappler.

Selain sering melakukan jual beli di FJB, sejak bergabung di KASKUS semasa SMA, Hafiz juga suka mencari informasi-infomasi tutorial gadget di forum tersebut. “Selain baca-baca artikel, biasanya suka cari tutorial buat komputer atau handphone. Atau ngobrol di komunitas bola,” katanya.

Sedangkan Amarendra Adhipangestu, seorang pegawai swasta di Jakarta, memaparkan kesannya bahwa anggota komunitas di KASKUS sangat solutif.

“Vespa saya kan cukup sulit spareparts-nya. Verspa Corsa tuh jarang yang pakai. Misalnya mogok, bengkel vespa nggak bisa benerin. Akhirnya pas saya tanya di forum, dikasih nomor telepon montir dan alamat toko spareparts,” kata Amar kepada Rappler.

Sementara itu Ghazi, seorang politisi di Jakarta menuturkan bahwa ia sering memantau forum berita politik di KASKUS. 

“Biasanya baca komentar-komentarnya, lihat debat-debat kusir mereka terhadap suatu isu,” ujar Ghazi.

Selain itu, Ghazi juga memaparkan bahwa ia pernah menggunakan KASKUS sebagai media sosialisasi sebuah acara tingkat kampus saat ia masih berstatus sebagai mahasiswa.

“Ternyata dulu pernah dipakai untuk promosi acara BEM, mereka media partner,” tambah Ghazi.

Lain halnya dengan Wismantoro, seorang karyawan swasta yang mengaku telah mengenal KASKUS sejak tahun 2003 dan mulai aktif di forum tersebut sejak tahun 2006.

“Suka masuk debat club dan nyampah di forum Lounge,” kata Wismantoro.

Yang menarik, karyawan swasta ini mengaku telah membuat akun baru di KASKUS karena sebelumnya pernah di-banned.

“Gara-gara ribut politik pas zaman SBY 2009 kalau nggak salah,” cerita Wismantoro kepada Rappler.

Pengalaman warna warni dari para Kaskuser inilah yang menjadikan KASKUS sebagai forum komunitas dunia maya terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota yang terdaftar sebanyak 7,8 juta pada tahun 2014.

Di usia KASKUS yang telah menginjak 16 tahun, para Kaskuser berharap agar KASKUS dapat terus berinovasi di masa yang akan datang.

“Semoga tampilan mobile-nya bisa jadi lebih simpel. Semoga makin ada filter supaya penipu-penipu di FJB susah masuk,” kata Mirza.

Sedangkan Hafiz berharap agar KASKUS semakin berkembang dan menawarkan konten-konten baru.

“Semoga lebih berkembang, bisa terus menjadi media informasi yang menarik, makin banyak konten-konten baru yang seru, dan untuk FJB, semoga kedepannya bisa lebih nyaman untuk pembeli dan penjual,” tutur Hafiz.

Sebagai perayaan ulang tahunnya yang ke-16, KASKUS mengadakan penggalangan dana dengan tajuk #MAR16ERAK, yang mengajak para Kaskuser untuk berpartisipasi langsung dalam membantu bencana kabut asap di Indonesia di sini.

Selamat ulang tahun, KASKUS! —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!