Philippine basketball

Kiat jalan-jalan murah di Kyoto dan Osaka, Jepang

Marguerite de Leon

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jalan-jalan di Jepang selama seminggu hanya dengan Rp 8,7 juta

MANILA, Filipina — Katanya, Jepang merupakan tujuan wisata yang mahal. Ibu kotanya, Tokyo, terkenal dengan biaya hidup yang mahal, dan beberapa kota lainnya di negara ini juga tidak beda jauh.

MEMBELI SODA. Kebanyakan toko menjual minuman kaleng bersoda seharga 120 yen, tapi di mesin otomatis biasanya hanya dihargai 100 yen.

Meskipun begitu, kunjungan saya akhir-akhir ini ke Kyoto, sebuah kota di Jepang yang terkenal dengan kuilnya, serta Osaka, pusat wisata kuliner Jepang, mengajarkan saya dua hal.

Pertama, sulit untuk mengatakan sesuatu “terlalu mahal” saat kualitas yang kita terima sangat baik, dan banyak cara untuk menikmati Jepang dengan biaya yang relatif murah, bahkan gratis.

1. Tiket pesawat promo = P12,000 pulang pergi (Rp 3,5 juta)

Kuncinya: bertindak cepat. Jika ada pengumuman promo di media sosial, langsung ambil. Waktu perjalanan biasa tersedia pada beberapa bulan ke depan, yang membuat kamu masih punya waktu mempersiapkan semuanya, termasuk mengumpulkan uang untuk biaya perjalanan.

Kamu pasti akan mendapatkan sesuai yang kamu bayar jika berpergian dengan penerbangan murah: tidak ada makanan dan hiburan yang disediakan. Tapi selama ada buku, game di gadget, dan cemilan, penerbangan tidak akan terasa membosankan.

SECANTIK KARTU POS. Melihat secara langsung pemandangan ini adalah pengalaman tak terlupakan.

2. Visa Jepang = Rp 330 ribu

Membuat visa Jepang tidak sulit dan cenderung murah. Di Jakarta, kamu bisa mengajukan permohonan visa setiap hari Senin hingga Jumat, dengan datang langsung ke Kedutaan Besar Jepang di Jalan M.H. Thamrin No. 24, Jakarta Pusat.

Jika kamu punya paspor elektronik, kamu bisa mengajukan bebas visa, hanya dengan mengisi formulir ini dan membawanya ka kantor Kedutaan Jepang, tanpa biaya.

3. Akomodasi = 3.500 yen (Rp 400 ribu)

Tip lainnya adalah dengan mem-booking penginapan secepat mungkin karena akomodasi yang murah dan nyaman sangat cepat habis.

Mungkin ada baiknya jika kamu pergi tidak saat musim liburan karena harga yang ditawarkan biasanya lebih murah.

FUTON YANG EMPUK. Tidur di kamar tatami menjadi pengalaman yang menarik.

Saya pribadi lebih suka menginap di guesthouse atau hostel, hanya karena biaya yang lebih murah. Biasanya bentuk akomodasi ini memberikan pilihan untuk tidur di ruang tradisional dengan tatami dan futon. Selain itu, fasilitas standar seperti wi-fi, ac, dan air hangat biasanya juga tersedia. 

Para pemilik di hostel juga sangat ramah dan senang membantu para wisatawan untuk menjelajahi kota.

4. Tiket bus seharian = 500 yen (Rp 45 ribu)

Berkeliling di Jepang sangat sangat simpel, efisien, dan mudah. Hampir seluruh area di Kyoto dan Osaka memiliki halte bus atau stasiun kereta yang dekat, jadi kamu hampir tidak perlu naik taksi (yang sangat-sangat-sangat mahal).

Sepeda juga bisa menjadi pilihan dengan harga yang sama, tapi kamu harus bisa berbahasa Jepang dan sudah mengenal wilayahnya.

Tiket bus seharga 500 yen adalah tawaran yang sangat menarik karena untuk satu kali perjalanan kita harus membayar sebesar 230 yen sedangkan dalam sehari bisa enam hingga delapan kali naik bus.

Sistem transportasi di Jepang berjalan tepat waktu dan terdapat keterangan di setiap pemberhentiannya. Bahkan di waktu sibuk masih banyak kursi kosong yang tersedia.

5. Naik kereta = mulai dari 120 yen untuk jarak dekat hingga 1.200 yen untuk jarak jauh (Rp 13.500 hingga Rp 135 ribu)

Kereta juga dapat menjadi pilihan karena cepat dan efisien. Beberapa stasiun juga dihubungkan langsung dengan pusat perbelanjaan.

TEPAT WAKTU. Kualitas kereta di Jepang sangat jauh berbeda dengan yang di Jakarta.

Pastikan kamu mengenakan sepatu yang nyaman untuk berjalan karena terkadang kamu perlu naik turun tangga saat berganti kereta. 

6. Nasi kari berukuran besar dan teh = 680 yen (Rp 76 ribu)

Kalau kamu ingin makan sushi atau tempura berkualitas dengan harga murah, kamu mungkin harus berpikir ulang. Harga satu set sushi biasanya mulai dari 1.400 yen (Rp 155 ribu). Tapi ada juga pilihan lain yang lebih murah, dan jauh lebih enak dari yang bisa kamu temukan di rumah.

ENAK. Sepertinya makanan Jepang memang menggugah selera.

Salah satunya adalah nasi kari, sepiring besar nasi yang yang bisa dicampur dengan daging yang berenang dalam saus kari. Satu porsi biasanya cukup untuk dua orang.

Salah satu tempat yang saya rekomendasikan adalah Sukiya, sebuah cabang makanan cepat saji. Harga yang ditawarkan biasanya 100-200 yen lebih murah dari pada restoran lainnya.

7. Sushi di conveyor-belt = 130 yen per piring (Rp 14.500)

Meskipun sushi yang disediakan dengan conveyor-belt tidak setara dengan yang sushi di restoran, tapi rasanya tetap enak, dan pengalaman yang didapatkan juga sangat menarik. Kamu bisa duduk dan menunggi sushi atau maki yang kamu pilih datang ke depanmu.

 

Harga per piringnya pas, jadi mudah bagi kamu untuk mengontrol pengeluaran. Setiap piring biasanya terdiri dari dua hingga enam sushi, jadi kamu bisa makan hingga kenyang. Beberapa piring dihargai lebih mahal, tapi pasti akan diberi tanda yang berbeda.

8) Es krim = 300 yen (Rp 33.500)

WARNA ABU-ABU. Ini bukan semen — ini wijen!

Orang Jepang sangat suka makan es krim, dan biasanya banyak penjual es krim di setiap obyek wisata. Jika kamu pecinta rasa teh hijau, kamu akan menemukan banyak sekali pilihan es krim green tea dan vanila. Selain itu juga tersedia rasa unik lainnya: wijen, buah persik, dan teh beras.

9)  Kuil dan taman = gratis, atau 400 yen (Rp 44.500)

Jika kamu ingin mengunjungi kuil, Kyoto merupakan tempat yang tepat. Mantan ibu kota Jepang pada zaman duu ini memiliki banyak obyek wisata bersejarah yang letaknya dekat satu sama lain.

Beberapa tempat gratis dan beberapa tempat harus membayar seharga 400 yen. Biasanya kuil dipenuhi dengan bambu-bambu cantik yang bisa kamu jelajahi selama satu hingga dua jam.

PERMOHONAN. Apa yang ditulis di dinding tersebut?

Kamu bisa membeli papan kayu atau kertas seharga 200 yen (Rp 23 ribu) untuk menuliskan permohonanmu dan menggantungnya di kuil. Jika kamu tidak berminat, kamu bisa membaca doa-doa pengunjung lainnya, atau lihat gambar-gambar mereka. 

SERIGALA. Patung serigala di Fushimi Inari.

Yang paling saya suka adalah kuil Fushimi Inari di Kyoto, yang juga dikenal dengan sebutan kuil serigala. Kawasan ini dipenuhi candi-candi berwarna oranye yang cerah, patung-patung serigala dari batu, serta ribuan torii — pagar kayu khas Jepang. Torii terletak di kawasan gunung, sehingga cocok untuk sekaligus berolahraga.

Kami juga bisa mengunjungi kuil Ryoan-Ji yang terkenal dengan taman batu Zen. Jika kamu suka meditasi, kamu harus berkunjung ke tempat ini, karena sangat menenangkan. 

TENANG. Saya bisa menatap kebun ini berjam-jam.

10) Belanja, belanja, dan belanja = Semurah 100 yen (Rp 12.000)

Di Jepang banyak tersedia jalanan dengan berbagai toko. Ada toko 100 yen seperti Daiso, di mana kamu bisa menemukan barang-barang lucu.

DOTONBORI, OSAKA. Pilihan berbelanja hingga larut malam.

Jika kamu suka dengan fashion jalanan Jepang, banyak juga toko-toko yang menjual pakaian unik. Tapi memang agak mahal. Untuk sebuah kaos harganya sekitar dua ribu yen (Rp 225 ribu), sedangkan untuk sebuah celana bisa mencapai harga enam ribu yen (Rp 675 ribu).

Sebagai bayangan, toko-toko seperti Zara, Forever21, H&M, dan Uniqlo adalah merek “murah” di Jepang. Dibandingkan dengan merek lokal, toko ini adalah pilihan yang lebih terjangkau.

TAKOYAKI! Bola-bola berisi gurita ini banyak dijual di jalanan Osaka.

Kalau kamu lebih suka belanja makanan, siapkan sekitar 400 yen (Rp 48 ribu) untuk delapan buah bola takoyaki, atau sekotak mochi.

——

Saya menghabiskan sedikit lebih banyak dari P30,000 (Rp 8,7 juta) untuk jalan-jalan di Kyoto dan Osaka selama satu pekan.

Saya tinggal di akomodasi yang nyaman dan bersih, mengunjungi berbagai obyek wisata dengan mudah, perut saya selalu terisi makan-makanan lezat, dan saya masih bisa membeli sedikit oleh-oleh. 

Digabungkan dengan teman perjalanan yang menyenangkan, kamu pasti mendapatkan liburan yang asyik di Negara Matahari Terbit! —Rappler.com

Seluruh foto dari Geneline Bawagan dan Marguerite de Leon, video oleh Marguerite de Leon.

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!
Skin, Person, Human

author

Marguerite de Leon

Marguerite Alcazaren de Leon heads Rappler’s Life and Style, Entertainment, and Opinion sections. She has been with Rappler since 2013, and also served as its social media producer for six years. She is also a fictionist.