Filipino movies

3 pesan penting untuk pendiri ‘startup’ dari Tech in Asia Jakarta 2015

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

3 pesan penting untuk pendiri ‘startup’ dari Tech in Asia Jakarta 2015
Seorang pendiri 'startup' tak boleh setengah-setengah

JAKARTA, Indonesia — Dua investor kaya pengalaman dalam ekosistem startup di Indonesia, Managing Director of Mountain SEA Ventures, Andy Zain dan Managing Partner di pemodal ventura Ideosource, Andi Boediman berbicara di panggung utama konferensi Tech in Asia Jakarta 2015 pada Rabu, 11 November.

Mereka membagikan sejumlah pesan penting untuk para pendiri startup, jika ingin sukses. Berikut tiga di antaranya: 

1. Tak boleh setengah-setengah

Jika ingin meraih kesuksesan, seorang pendiri startup tak boleh setengah-setengah dalam mendedikasikan waktu dan energinya.

“Saya tidak percaya pada project, pendiri startup harus bekerja full time. Saya berpengalaman dengan beberapa proyek investasi yang tidak berhasil bukan karena model bisnisnya tidak bagus, tapi karena founder-nya (pendirinya) tidak berdedikasi,” kata Andi Boediman.

2. Tangani urusan sendiri perekrutan sumber daya manusia

Baik Andy Zain maupun Andi Boediman sepakat bahwa perekrutan sumber daya manusia yang tepat memang masih menjadi salah satu tantangan bagi perkembangan startup di Indonesia. Padahal hal ini memegang peranan penting dalam keberhasilan sebuah startup

Karena itu seorang pendiri startup disarankan untuk menangani sendiri urusan perekrutan dan tak mendelegasikannya ke orang-orang lain.

Untuk menangani tantangan dalam perekrutan sumber daya manusia, pendiri startup harus berani untuk mulai mencari sumber daya manusia dari tempat-tempat yang tak biasa.

“Misalnya ke STMIK, sekolah tinggi ilmu komputer di Purwakarta atau Bogor misalnya. Buat seminar, cari lima yang terbaik lalu bawa ke Jakarta,” kata Andi Boediman.

Sementara menurut Andy Zain, sebuah startup harus terlebih dahulu menciptakan nilai tambah bagi pasar, untuk menarik datangnya sumber daya manusia yang berkualitas.

“Yang penting give back dulu,” kata Andy.

3. Kualitas pendiri lebih penting dari model bisnis

Menurut Andi Boediman, di tahap awal perjalanan sebuah startup, kualitas pendiri lebih penting dari model bisnis yang ditawarkan. Hal ini karena terdapat kemungkinan mereka akan menghadapi situasi di mana mereka harus melakukan pivot, atau mengubah model bisnisnya.

“Saya pikir kualitas founder, lebih penting dari model bisnis terutama di tahap awal, kalau di tahap lanjut itu cerita yang berbeda,” kata Andi. — Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!