Indonesia

Saat 80.000 penonton ketakutan di Stadion Stade de France

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Saat 80.000 penonton ketakutan di Stadion Stade de France
Penonton sempat bingung, karena pintu keluar ditutup, mereka pun berkumpul di lapangan

 

JAKARTA, Indonesia—Jumat malam itu, 13 November, sekitar 80.000 penonton bersemangat menyaksikan pemain dari dua negara, Perancis dan Jerman, bertanding bola di Stadion Stade de France. 

Hingga sebuah ledakan terdengar pada babak pertama pertandingan.  Ledakan tersebut terdengar dari siaran langsung. Mereka pun terdiam sejenak, belum menyadari bahwa itu ledakan. 

“Saya pikir itu kembang api, lalu teman saya bertanya-tanya apa yang sedang terjadi di Paris,” ujar seorang penonton yang masih berusia 20 tahun itu. 

Ketika mereka mendengar tiga orang tewas di luar stadion, penonton pun langsung sadar bahwa itu bukan kembang api, melainkan sebuah rentetan ledakan.

Kemudian mereka mendengar korban terus bertambah menjadi 5 orang, dan 11 orang dilaporkan mengalami luka serius, dan 39 lainnya luka ringan.  

Dari mana tepatnya asal ledakan? Belakangan kemudian diketahui bahwa ledakan terjadi di dekat restoran cepat saji McDonald dekat stadion. Seorang sumber kepolisian menambahkan bahwa ledakan itu berasal dari bom bunuh diri, tepatnya di Jalan Jules Rimet. 

“Seorang laki-laki mengenakan sabuk berisi bom dan meledakkan dirinya sendiri,” kata seorang petugas. 

Dalam sesi pertandingan tersebut, selain penonton biasa, ada penonton di bangku VIP, ia adalah Presiden Perancis Francois Hollande.  Dia langsung diungsikan oleh petugas. Kondisi makin mencekam. 

“Ledakan itu terjadi saat permainan sedang berlangsung, dan itu sangat mengerikan. Terus terang, saya ketakutan,” kata seorang jurnalis kantor berita AFP yang sedang meliput pertandingan tersebut. 

Para penonton semakin yakin bahwa hal serius sedang terjadi saat mereka melihat helikopter yang terbang rendah dan suara sirene dari arah luar stadion.  

Pada saat itu, penonton masih sempat merayakan gol Olivier Giroud dan Andre-Pierre Gignac di akhir babak yang membuat Perancis unggul dari Jerman. 

Tapi suasananya menjadi membingungkan ketika wasit meniupkan peluit terakhirnya, karena pintu keluar saat itu ditutup, sehingga sebagian besar penonton berkumpul di lapangan. Beberapa waktu kemudian, evakuasi penonton dari stadion akhirnya dilakukan, sebagian dari mereka kembali ke mobil mereka dan sebagian lagi pulang menggunakan kereta. 

Namun penonton yang pulang menggunakan kereta menemui kendala di stasiun, kereta tak beroperasi. “The RER B (kereta) tidak beroperasi karena ini adalah Jumat Hitam tanggal 13 November,” kata Sarah Gopal, 27 tahun, salah seorang penonton. 

Sementara itu, pemain nasional Jerman segera dievakuasikan dari hotel mereka karena khawatir ancaman bom. 

Belakangan, pemain nasional Jerman seperti Thomas Mueller and penyerang Arsenal Giroud baru mengetahui ada serangan di Paris setelah mereka menyalakan televisi —Laporan dari Andy Scott, AFP/Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!