Teror Paris guncang industri musik internasional

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Teror Paris guncang industri musik internasional

EPA

Para personil band Eagles of Death Metal selamat dan telah kembali ke Amerika Serikat

PARIS, Perancis — Serangan ke salah satu gedung konser utama di Paris, Perancis, menciptakan gelombang kejut pada dunia musik internasional, di mana para artis papan atas seperti U2 dan Foo Fighters menyerukan untuk menggelar konser amal.

“Kaget, sedih dan marah. Kita semua adalah warga Paris sekarang ini,” cuit Peter Gabriel, salah seorang musisi terkenal di dunia yang turut membanjiri media sosial menyusul serangan terkoordinasi ke ibu kota Perancis itu pada Jumat malam, 13 November, lalu.

Lebih dari 80 orang meninggal dunia di dalam gedung konser Bataclan di Paris, ketika orang-orang bersenjata menembaki penonton konser band rock asal California, Amerika Serikat, Eagles of Death Metal, dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Menteri Kebudayaan Perancis Fleur Pellerin meletakkan karangan bunga di depan Bataclan, Sabtu waktu setempat, yang selama ini menjadi venue bersejarah berkat arsitektur chinoiserie-nya dari abad ke-19.

Beberapa saat sebelum itu, seorang pria membawa keyboard mobile di dekat pintu masuk dan memainkan lagu-lagu termasuk lagu perdamaian karya John Lennon yang berjudul Imagine di bawah tatapan segerombolan fotografer.

Tragedi untuk industri musik

Industri musik secara langsung tersentuh oleh tragedi itu di mana setidaknya tiga karyawan Universal Music Perancis, yang menjadi salah satu label musik utama dunia, tewas karena serangan itu.

“Keluarga Universal Music berduka,” twit Presiden Universal Music Perancis Pascal Negre.

“Ini gila. Ini biasanya menjadi tempat menenangkan di mana orang-orang datang untuk bersantai. Dan kemudian menjadi neraka,” kata presenter televisi dan radio Pierre Janaszak.

Pria berusia 35 tahun itu berkata kepada AFP bahwa dia selamat karena bersembunyi di ruang rehat begitu para penyerang menyandera penonton dan dibebaskan begitu polisi antiteror masuk.

Majalah musik utama Perancis Les Inrockuptibles mengatakan salah seorang editor penulisnya, Guillaume B. Decherf, juga tewas.

Para personil Eagles of Death Metal, band rock yang biasa membawakan lirik-lirik mesum namun jarang berlirik politik, selamat dan telah kembali ke AS, kendati seorang kru asal Inggris mereka terbunuh.

The Deftones, band asal California lainnya yang menjadi penonton konser itu menjelang konser mereka sendiri di Bataclan yang kemudian dibatalkan, juga selamat dan meninggalkan Paris.

Bataclan, yang berkapasitas 1.500 orang, adalah salah satu venue terkenal di Paris untuk band-band sukses namun eklektis.

Malam sebelum serangan itu, seniman elektronik terkenal St Germain tampil pada ensembel musisi Mali.

“Kami hancur. Duka kami untuk para korban dan orang-orang tercinta mereka,” kata pemilik Bataclan, Jules Frutos dan Olivier Poubelle.

Sejumlah musisi batalkan tur

Perancis memberlakukan keadaan darurat setelah serangan itu dan Paris menutup semua tempat pertunjukan budaya untuk sementara waktu.

Grup band asal Irlandia U2 telah lebih dulu membatalkan konser Sabtu malam waktu setempat di Arena Bercy yang berkapasitas 20.000 orang. Ini adalah gedung konser terbesar di Paris. 

Grup rock pimpinan Bono ini kemudian juga tampil di Bataclan untuk menghormati para korban tragedi Teror Paris.

“Ini adalah pukulan langsung pertama kepada musik kita yang kita rasakan dalam masa yang disebut perang melawan teror atau apa pun sebutannya,” kata Bono.

“Ini sangat menjengkelkan. Ini adalah orang-orang kita. Seharusnya saya tampil,” kata dia.

U2, yang tur konser terakhirnya mencatat pendapatan kotor tertingi dalam sejarah musik dan tengah mengurangi tur globalnya, juga membatalkan tanggal konser keduanya di Bercy untuk hari Minggu.

Foo Fighters — yang pentolannya Dave Grohl pernah berkolaborasi dengan Eagles of Death Metal — secara terpisah mengumumkan bandnya mempersingkat tur dunia mereka.

“Mengingat kekerasan tak berperasaan ini, penutupan perbatasan, dan duka internasional, kami tidak bisa berlanjut untuk saat ini. Mau tak mau. Ini gila dan menyebalkan,” kata Foo Fighters melalui rilis.

Foo Fighters semestinya tampil di Bercy, yang juga dikenal dengan Arena AccorHotels, sehari setelah U2. Foo Fighters juga tadinya akan menggelar konser di Turin, Lyon, dan Barcelona.

Sebaliknya, bank rock veteran, Motorhead, akan tetap melanjutkan konsernya Minggu ini.

Grup heavy metal desibel tinggi pimpinan Lemmy ini akan tampil di Zenith, venue indoor terbesar kedua di Paris yang berkapasitas 6.000 orang. —Laporan AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!