Serangan teroris di Paris hingga IPT 1965 putuskan Indonesia harus bertanggung jawab

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Serangan teroris di Paris hingga IPT 1965 putuskan Indonesia harus bertanggung jawab

EPA

Juga di the wRap 16 November: Terduga pembunuh Salim Kancil ditangkap, wawancara kami dengan Wakil Presiden Jusuf "JK" Kalla dan serunya turnamen Piala Jenderal Sudirman

JAKARTA, Indonesia — Sejumlah peristiwa penting terjadi sejak Jumat hingga sepanjang akhir pekan lalu. Serangan teroris mengguncang Paris, Perancis sementara itu Pengadilan Rakyat Internasional (IPT) menyimpulkan telah terjadi kejahatan kemanusiaan berat di Indonesia pada 1965 yang melanggar hukum internasional. Indonesia harus ikut bertanggung jawab.

Di Tanah Air, kami mewawancarai Wakil Presiden Jusuf “JK” Kalla, terduga pembunuh Salim Kancil ditangkap dan turnamen Piala Jenderal Sudirman menggelar empat pertandingan babak penyisihan grup. 

132 dilaporkan tewas dalam insiden penembakan dan ledakan bom di Paris

Serangan teroris mengguncang Paris, Perancis.132 orang dilaporkan tewas sejauh ini. 

Insiden ini bermula dari penyanderaan pada Jumat, 13 November pukul 23:35 waktu setempat di gedung pusat seni Bataclan, sebelah timur Paris. Menurut laporan, seorang pria menembaki penonton konser rock band Eagles of Death Metal satu per satu. 

Selain penembakan di Bataclan, juga terjadi tiga ledakan dekat Stadion Nasional Stade de France, di mana Perancis sedang bertanding bola dengan Jerman dengan disaksikan langsung oleh Presiden Perancis, Francois Hollande.

Lihat foto-foto yang merekam peristiwa ini di sini, dan videonya di sini

Mengapa Paris menjadi sasaran serangan teror? Baca analisisnya di sini. Lalu bagaimana situasi kota mode dunia ini pasca serangan? Pantau laporan kontributor kami di Eropa, Rika Theo di sini.

Hasil IPT 1965 dan catatan untuk Jokowi

MENULIS SURAT. Para peserta sidang IPT 1965 menulis harapannya di surat terbuka untuk menghormati korban tragedi 1965 di Den Haag, Belanda. Foto oleh Rika Theo/Rappler   Sambil meraba huruf braille, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Rakyat Internasional (IPT) Zak Yacoob lantang mengumumkan putusannya.

Sepakat dengan dakwaan jaksa, sembilan pelanggaran HAM serius menyusul peristiwa 1965 dinyatakan benar terjadi. Indonesia bertanggung jawab, begitu pula negara-negara lain yang terlibat dalam kejahatan kemanusiaan itu.  

Pengadilan Rakyat Internasional menyimpulkan telah terjadi kejahatan kemanusiaan berat di Indonesia pada 1965 yang melanggar hukum internasional. Indonesia pada masa itu telah mendorong terjadinya pelanggaran HAM ini melalui militernya, dengan rantai komando militer terorganisir rapi dari atas ke bawah.

Terduga pembunuh Salim Kancil ditangkap di Kalteng

Satu buronan yang diduga terlibat dalam pembunuhan aktivis penentang tambang pasir Salim Kancil ditangkap polisi di Kota Baru, Kalimantan Tengah, Jumat, 13 November.

“Tersangka yang ditangkap tim gabungan Polres Lumajang dan Polda Jatim pada Jumat (13 November) itu, sekarang dijemput anggota dari Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim,” kata Humas Polda Jatim Kombes RP Argo Yuwono, Sabtu.

“Peran tersangka masih akan didalami, tapi dia akan dijerat dengan pasal pengeroyokan dan pembunuhan. Tunggu hasil pemeriksaannya nanti,” kata Argo lagi.

SAKSIKAN: Wawancara Rappler dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla

Indonesia’s Vice President Jusuf Kalla

Posted by Maria Ressa on Friday, November 13, 2015

Rappler Indonesia mewawancarai Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya di Jakarta, Jumat, 13 November.

Dalam wawancara ini, kami bertanya tentang persiapan Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang akan berlangsung di Filipina, dan Pengadilan Rakyat Internasional untuk korban tragedi 1965 yang sedang berlangsung di Belanda.

 

Piala Jenderal Sudirman: Persib buktikan mental juara, PS TNI kejutkan Surabaya United

Dari turnamen Piala Jenderal Sudirman, Persib Bandung membuktikan mental juaranya. Mereka unggul 3-2 atas Persela Lamongan meski sempat dua kali tertinggal. 

Sementara itu PS TNI mengejutkan lawannya, Surabaya United dan berhasil unggul 2-1. Bali United dan PSM Makassar juga meraih kemenangan atas lawannya masing-masing. — Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!